Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Malang
bersama Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Malang menggelar shalat gerhana di Masjid
Agung Baiturrahman Kepanjen, yang dilanjutkan dengan peneropongan gerhana
matahari hybrid. Peneropongan dimulai pukul 9.25, bmkg sudah menyiapkan
peralatan peneropongan, dan hanya memiliki waktu 2 jam saja untuk bisa
menyaksikan. gerhana matahari hybrid yang ditaksir puncaknya pukul 10.55(
20/4/23).
Hal ini juga menarik minat masyarakat yang ingin
menyaksikan gerhana secara langsung menggunakan kacamata yang bisa menahan
radiasi mata. Lantaran berbahaya jika dilihat secara langsung yang bisa
menimbulkan kebutaan.
Meskipun Kabupaten Malang tidak dilewati gerhana
matahari hybrid secara total dan hanya sepertiga, namun kejadian langka ini
bisa membuat penasaran masyarakat untuk bisa menyaksikan. Kejadian gerhana matahari hybrid ini terjadi yaitu garis
yang sama antara matahari, bulan dan bumi, dan hanya bisa disaksikan total
diwilayah Papua dan Maluku.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Malang, ma'muri
BMKG bersama DMI Kabupaten Malang melakukan shalat gerhana dan meneropong
gerhana matahari hybrid, yang sudah dilakukan sejak pukul 9.25 dan puncaknya
10.55.
“meski tidak utuh, namun kejadian ini sangat ditunggu-tunggu karena langka”. Jelas
Ma'muri, Kepala Stasiun Geofisika Malang
Hingga mendekati puncak gerhana, masyarakat juga
terus berjubel penasaran ingin melihat fenomena langka tersebut, yang memiliki
jarak bertahun tahun untuk terjadi fenomena langka kembali seperti ini.,
Editor : Vita Ningrum