PACITAN - Desa Borang, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, kini menjadi sorotan berkat karya seni unik hasil tangan kreatif seorang perajin clay, Rida Anita. Perempuan berusia 25 tahun ini berhasil mengubah hobi menjadi bisnis yang sukses hingga menembus pasar luar negeri. Berbagai produk kerajinannya seperti perhiasan, gantungan kunci, dan gelang. Selain itu, dirinya juga membuat berbagai macam karakter ghibli.
Rida memulai perjalanan sebagai perajin clay pada tahun 2019, namun baru menekuni usaha secara serius sejak 2021. Terkait dengan harga, biasanya ia menjual antara Rp 10 - Rp 60 ribu per karakter. Berbekal ketelatenan dan kreativitasnya, ia mengembangkan usahanya dengan bantuan dua temannya. Kini, dengan omzet mencapai Rp 10 juta per bulan, karyanya telah merambah pasar Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Thailand.
Dalam proses pembuatan, clay diolah menjadi berbagai bentuk sesuai permintaan. Setiap produk membutuhkan waktu sekitar 2–5 menit untuk dibentuk, kemudian menjalani proses pengeringan selama dua hari menggunakan kipas angin. Sebagai sentuhan akhir, clay dilapisi resin untuk memperkuat karakter dan menghasilkan tampilan yang elegan.
Baca Juga : Polres Pacitan Bongkar Mercon Pendem Jelang Lebaran
“Awalnya, ini hanya hobi, tapi karena kecintaan saya pada seni kerajinan clay, saya memutuskan untuk mengembangkannya menjadi bisnis serius,” ujar Rida.
Rida memanfaatkan platform e-commerce global untuk memasarkan produknya. Strategi ini terbukti efektif dalam memperluas jangkauan pemasaran hingga ke luar negeri. Keberhasilannya menunjukkan bahwa inovasi dan keberanian adalah kunci bagi usaha kecil untuk tumbuh menjadi brand yang dikenal di dunia.
“Melalui e-commerce, saya bisa menjangkau pelanggan dari berbagai negara. Ini membuktikan bahwa produk lokal pun bisa bersaing di pasar internasional,” tambahnya.
Baca Juga : Kolaborasi Pemeliharaan Jalan, Sambut Mudik Lebaran di Pacitan
Kerajinan clay karya Rida Anita tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda di Pacitan untuk terus berinovasi dan berani memanfaatkan peluang di era digital. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan