Banyak orang percaya bahwa berkeringat saat sakit, khususnya demam, adalah pertanda bahwa penyakit akan segera sembuh. Namun, apakah anggapan ini sepenuhnya benar?
Ketika suhu tubuh meningkat, misalnya saat demam, tubuh secara otomatis akan berusaha menurunkannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan keringat.
Proses penguapan keringat dari permukaan kulit membantu melepaskan panas dan mendinginkan tubuh. Inilah mengapa kita sering berkeringat saat demam.
Meskipun berkeringat dapat menurunkan demam, penting untuk dipahami bahwa berkeringat bukanlah jaminan bahwa infeksi atau penyakit yang mendasari demam tersebut telah sembuh. Berkeringat hanyalah respons tubuh untuk mengatur suhu internal.
Baca Juga : Nahkoda kapal ditemukan tewas di pelabuhan Rakyat Gresik
Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, infeksi tersebut masih ada meskipun suhu tubuh sudah turun berkat keringat.
Selain itu, berkeringat berlebihan juga bisa menjadi tanda masalah lain, seperti penurunan atau ketidakseimbangan elektrolit.
Oleh karena itu, jika berkeringat secara ekstrem saat sakit, penting untuk tetap menjaga asupan cairan. Konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk memastikan penyebab sebenarnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Berkeringat saat sakit, khususnya demam, merupakan respons alami tubuh untuk menurunkan suhu.
Meskipun dapat memberikan rasa lega karena demam mereda, berkeringat bukanlah jaminan bahwa penyakit telah sembuh total.
Penting untuk tetap memperhatikan gejala lain dan berkonsultasi dengan dokter jika kondisi tidak membaik atau justru memburuk. Jangan hanya mengandalkan keringat sebagai tanda kesembuhan.
Editor : Khasan Rochmad