Tim pemburu hilal , dari Lajnah Falakiyah Nahdatul Ulama, cabang Gresik , bersama pemburu hilal lainnya melihat hilal yang masih sembunyi di bawah dua derajat. Pemburuan hilal, di akhir Ramadan, untuk menentukan awal bulan syawal , tanda hari raya idul fitri 1444 H.
Seperti tahun tahun sebelumnya, untuk menetapkan awal bulan syawal 1444 H, para pemburu hilal di bukit Condrodipo , Kebomas Gresik, beriktiar untuk bisa melihat hilal, karena bila bisa melihat hilal, maka tanda berakhirnya bulan suci Ramadan telah tiba, dan berganti takbir hari raya idul fitri .
Hanya saja saat ini, yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadan , posisi hilal dari bukit Condrodipo , yang memiliki ketinggian 120 derajat dari Permukaan Laut. Posisi hilal masih di 1,37 - 1,55 derajat, sangat sulit untuk bisa dilihat. Apalagi ada kesepakatan dari mabims, menteri agama Brunai Darusallam , Indonesia , Malaysia dan Singapore.
“Dimana kesepakatan dai mabims, ketinggian hilal yang diakui minimal tiga derajat “. kata Ustadz Muhyiddin , Ketua LFNU Gresik .
Hasil apapun dari pemburu hilal , akan dilaporkan ke PBNU dan Kementrian Agama . Keputusan sidang isbad pemerintah lah ,yang akan di ikuti kapan awal bulan satu syawal 1444 H .
Reporter : Mohammad amin