JOMBANG - Keputusan Kementrian Agama bersama DPR RI yang meniadakan penambahan biaya untuk calon jamaah haji tahun 2020 langsung disambut positif. Di Jombang, pedagang jajanan ringan langsung melakukan sujud syukur. Sambil meneteskan air mata, pasangan lansia ini bersiap untuk melaksanakan ibadah haji.
Pasangan lansia ini adalah Gofur dan Ngaisah, warga Dusun Pojok Desa Puton Kecamatan Diwek Jombang. pasangan ini tak bisa menyembunyikan kebahagiaan usai mengetahui keputusan pemerintah tersebut.”Alhamdulillah, Alhamdulillah,” kata Gofur berkali kali.
Lansia berusia 66 tahun mengisahkan perjalannya mendapatkan porsi cukup berliku. Keinginannya untuk menunaikan ibadah haji harus dibayarkan dengan menjual sebagian tanahnya. Karena uang yang didapat hanya cukup untuk mendapatkan satu porsi, akhirnya satu porsi untuk istrinya diikutkan dana talangan haji.
Tahun 2010 dirinya bersama istrinya mendapatkan porsi haji. Pasangan ini mendapatkan panggilan haji pada tahun 2020 silam. “Pelunasan tahun 2020 silam,” sebutnya.
Baca Juga : Gagal Berangkat, Dana Haji Bisa Dikembalikan Penuh
Sayangnya, karena tahun 2020 seluruh negara di dunia sedang menghadapi wabah besar serangan corona, kegiatan ibadah haji ditiadakan. Peniadakan ibadah haji terjadi hingga tahun 2021. Kegiatan ibadah haji baru kembali di buka tahun 2022 dengan syarat batasan usia maksimal 65.
Gofur yang lahir di 12 Juli 1957 ternyata tidak masuk dalam kategori yang diperbolehkan pemerintah. Meskipun usianya masih diangka 65 namun melewati satu bulan sebelum keberangkatan. Sedang sang istri masuk panggilan untuk berangkat haji.
Karena terpisah, pasangan suami Ngaisah berpikir keras untuk memutuskan istrinya berangkat sendiri atau tidak. Setelah ditimbang dengan berbagai alasan, akhirnya Ngaisah memutuskan untuk tidak mengambil dan memilih menemani sang suami yang kala itu sakit karena gagal kembali berangkat. “Saya saat itu langsung sakit mengetahui tidak bisa berangkat,” cerita Gofur.
Baca Juga : Kemenag Jatim Akan Berikan Pelayanan Maksimal Bagi 3480 Jamaah Haji Asal Jawa timur
Tangan kanannya tidak bisa digerakan. Badannya terasa tidak enak sampai akhirnya dirinya menerima jika memang belum waktunya untuk menunaikan ibadah haji. Waktu terus berjalan hingga waktu keberangkatan jamaah haji semakin dekat.
Saat kabar menyebut jika pelunasan haji yang diusulkan kementrian agama mencapai 68 juta, kegalauan Gofur kembali muncul. Maklum, Gofur dan istrinya hanyalah pedagang jajanan di pasar Gudo. Setiap hari, dirinya bersama sang istri menyambung hidup dengan berjualan.
Isu santer pelunasan yang menyentuh angka 69 juta tentunya membuatnya kebingungan. Apalagi jika sampai dirinya berangkat berdua bisa menambah uang sekitar 60 juta. Uang yang tidak terbayang jumlahnya. “Dulu waktu dapat porsi haji saya menjual sawah, sedang istri mengangsur ikut bank,” sebutnya.
Baca Juga : Satu Jamaah Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Tanah Suci
Jika pelunasan harus menambah uang sebesar itu, Gofur hanya bisa meneteskan air mata. Kakek yang hanya mendapatkan sumber pemasukan dari jualan dagangan kecil ini sudah tidak mampu memikirkannya. Sampai akhirnya ada keputusan bersama DPR dan Kementrian Agama jika calon jamaah haji tahun 2020 sudah tidak perlu menambah, semangat Gofur langsung pulih.
Kini dirinya langsung bersemangat untuk menyiapkan diri pergi ke rumah Allah di Makkah. Bersama istrinya, Gofur ingin menunaikan rukun Islam kelima dengan khusuk dan berharap selalu diberi kemudahan dan kelancaran. “Semoga dilancarkan urusan saya bersama istri,” pungkasnya tersenyum.
Reporter:Saiful Mualimin
Baca Juga : Jelang Pemberangkatan Pamungkas Haji 2023, Visa JCH Masih Diproses
Editor: Vita Ningrum