SURABAYA - Dalam rangka memasyarakatkan program BIPA di Jawa Timur, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Pemasyarakatan Program BIPA bertajuk “Menuju Program BIPA yang Kolaboratif dan Profesional” dan Lomba Menyanyi bagi Pemelajar BIPA.
Kegiatan yang bertempat di Aula Cut Nyak Dien dan Aula M. Tabrani ini merupakan salah satu dari tiga model kegiatan layanan profesional BIPA, yaitu Bimbingan Teknis bagi Pengajar BIPA dan Forum Ilmiah ke-BIPA-an. Kegiatan pemasyarakatan ini dirancang sebagai upaya penyebarluasan informasi teknis mengenai kebijakan, kegiatan, dan produk ke-BIPA-an melalui sebuah pertemuan.
Pemasyarakatan Program BIPA ini dikemas dalam dua bentuk kegiatan, yaitu diseminasi yang mengusung tema "Pemasyarakatan Program BIPA Menuju Program BIPA yang Kolaboratif dan Profesional".
Kegiatan yang berlangsung pada 27 September 2025 diikuti oleh 40 pemangku kepentingan di bidang ke-BIPA-an, seperti lembaga pemerintah dan swasta, komunitas penyelenggara BIPA, serta para pengajar BIPA dari perguruan tinggi dan sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap program BIPA agar menjadi lebih masif dan profesional.
Baca Juga : Peringati Bulan Bahasa dan Sastra 2025, BBP Jatim Gelar Pameran dan Pemanfaatan Produk Penerjemahan

Diseminasi ini menghadirkan tujuh narasumber dengan dua sesi. Pada sesi pertama Kepala BBP Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, memaparkan tentang kebijakan penyelenggaraan BIPA di Jawa Timur; Liliana Muliastuti, Guru Besar FBS Universitas Negeri Jakarta, memaparkan tentang isu terkini terkait SKKNI pengajar BIPA; Sunarya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarasi Provinsi Jawa Timur, menyampaikan materi tentang kewajiban penguasaan bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing; dan Widyarini Sistarukmi Ira, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, yang memaparkan tentang kolaborasi antara BIPA dan industri kepariwisataan.
Pada sesi kedua Mustakim dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyampaikan materi tentang dukungan Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur dalam penguatan program BIPA di sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Selanjutnya Ely Setyowati dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Jawa Timur berbagi praktik baik bagaimana menciptakan pengalaman wisata berkesan melalui BIPA. Sesi kedua ditutup dengan pemaparan Awaludin Rusiandi, Ketua Bidang Pengembangan Bahasa dan Sastra BBP Jawa Timur, mengenai aktualisasi program BIPA yang telah dilaksanakan oleh BBP Jawa Timur.
Baca Juga : Balai Bahasa Jatim Perkuat Ekosistem BIPA dengan Diseminasi dan Ajang Menyanyi
Kegiatan pemasyarakatan program BIPA yang kedua adalah Lomba Menyanyi bagi Pemelajar BIPA di Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 14 orang pemelajar asing dari berbagai perguruan tinggi penyelenggara BIPA di Jawa Timur. Jumlah ini sangat jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan lomba menyanyi bagi pemelajar BIPA.
Lomba ini kembali diadakan setelah melihat tingginya antusiasme para pemelajar BIPA pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini diselenggarakan untuk memfasilitasi para pemelajar agar lebih mencintai bahasa Indonesia dan semakin bersemangat dalam proses belajar mereka. Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada para penutur asing melalui media lagu. Peserta menyanyikan lagu wajib "Indonesia Pusaka" dan satu lagu pilihan pop atau dangdut.
Baca Juga : Tingkatkan Indeks Literasi Siswa, BBP Jatim Gelar Peningkatan Kompetensi Membaca Cepat di Kabupaten Jember
Berdasarkan hasil penilaian dewan juri yang terdiri atas Pambuko, Lennie Purwaningsih, dan Hero Patrianto, diperoleh enam pemenang. Juara pertama diraih Ezequiel Alaghate Tchuda dari Universitas Merdeka Malang asal Afrika Barat. Juara kedua dimenangkan Roda Ningbiakhoih Mate dari India, pemelajar BIPA Universitas Negeri Surabaya, sedangkan juara ketiga diraih Lorin Bucur dari Amerika Serikat, pemelajar BIPA Universitas Negeri Malang.
Pemenang Harapan I diraih Olga Soares da Costa dari Timor Leste, pemelajar BIPA Universitas Muhammadiyah Ponorogo; Harapan II diraih Rhuckiah Chauluka dari Malawi, pemelajar BIPA Universitas Negeri Malang; dan Harapan III diberikan kepada Hyun Sibin dari Korea Selatan, pemelajar BIPA Universitas Negeri Surabaya.
Secara keseluruhan, inisiatif ini adalah wujud konkret dari fungsi BBP Jawa Timur sebagai fasilitator penyelenggaraan BIPA di Jawa Timur, salah satunya dengan memfasilitasi para penyelenggara BIPA agar bisa berkiprah lebih profesional serta meningkatkan motivasi para pemelajar untuk lebih bersemangat dalam belajar budaya dan bahasa Indonesia. Ke depannya, sinergi yang terbangun antara para pemangku kepentingan dan semangat para pemelajar diharapkan dapat memberi manfaat nyata serta mewujudkan ekosistem BIPA di Jawa Timur yang lebih profesional, kolaboratif, dan masif. (*)



















