Seblak merupakan makanan khas Indonesia yang dibuat dari kerupuk direbus bersama bumbu pedas dan berbagai bahan pelengkap seperti sayuran dan telur.
Meskipun seblak sangat disukai, terdapat beberapa kekhawatiran terkait dampak kesehatan saat mengkonsumsi makanan ini, termasuk kemungkinan risiko kanker.
Pertanyaannya, apakah seblak benar-benar berbahaya bagi kesehatan? Simak penjelesannnya di bawah ini.
Mengapa seblak dikaitkan dengan risiko kanker?
Baca Juga : Mengenal Mitos dan Fakta Buah Markisa: Benarkah Semua Jenisnya Memberikan Manfaat Sama?
1. Kandungan garam dan natrium
Banyak kerupuk yang dipakai untuk membuat seblak mengandung bahan pengawet seperti natrium benzoat.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, yang merupakan salah satu faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Cara Mudah Menuju Gaya Hidup Sehat dan Produktif Tahun 2025
2. Zat pewarna dan pengawet
Beberapa produsen kerupuk memakai pewarna makanan yang berbahaya untuk kesehatan, seperti pewarna yang biasa digunakan untuk tekstil.
Jika zat ini masuk ke dalam tubuh, bisa berisiko menjadi karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Baca Juga : Pilih Tas dengan Bijak, Jaga Kesehatan Punggungmu!
3. Kandungan MSG yang berlebihan
Monosodium glutamat (MSG) biasa dipakai untuk menambah cita rasa pada seblak. Walaupun aman dikonsumsi dalam jumlah wajar, konsumsi MSG secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko kanker.
Tips konsumsi seblak yang aman
Baca Juga : Bosan dengan Badan Lelah? Coba 4 Tips Ampuh Tingkatkan Energi Harian
1. Pilih bahan-bahan berkualitas
Pilih kerupuk yang bebas dari bahan pengawet dan pewarna yang berbahaya. Membuat kerupuk sendiri di rumah juga bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
2. Batasi penggunaan MSG
Baca Juga : Apakah Seblak Benar-benar Berisiko Menyebabkan Kanker?
Gunakan cita rasa alami seperti bawang putih, bawang merah, atau kaldu ayam buatan sendiri sebagai pengganti MSG.
3. Tambahkan sayuran segar
Tambahkan banyak sayuran seperti sawi, wortel, atau brokoli untuk menambah kandungan serat dan nutrisi.
Meskipun seblak tidak secara langsung berhubungan dengan risiko kanker, ada kekhawatiran yang jelas mengenai kesehatan jangka panjang jika dikonsumsi terlalu banyak.
Tingginya kandungan natrium dan kalori dalam seblak menunjukkan bahwa makanan ini sebaiknya tidak dijadikan sebagai menu utama setiap hari.
Bagi penggemar seblak, ada baiknya mencoba membuat versi yang lebih sehat di rumah dengan cara mengurangi natrium, menambah sayuran, dan mengatur ukuran porsi.
Editor : Khasan Rochmad