PONOROGO - Tak mendengarkan peringatan warga setempat, dua anak yang sedang asyik memancing di Sungai Sedah, Desa Sedah, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, nyaris terbawa derasnya arus banjir kiriman pada Kamis (14/11/2024) sore.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua anak yang berada di sebuah batu di tengah sungai kesulitan kembali ke daratan karena derasnya air banjir kiriman. Salah satu dari mereka bahkan sempat terseret arus, namun berhasil menyelamatkan diri dengan memegang ranting pohon.
"Ada dua anak yang memancing di tengah-tengah, salah satunya berhasil lompat ke batu untuk menyelamatkan diri, yang satunya lagi terpeleset, akhirnya bergelantungan di ranting pohon." jelas Kevin Maulana, warga sekitar.
Warga sekitar yang melihat kejadian ini segera bergerak cepat, mereka bekerja sama membuat uluran tangan kepada salah salah satu anak yang bergelantungan di ranting pohon. Anak tersebut akhirnya berhasil di evakuasi ke tepi sungai dalam kondisi selamat, meskipun alat pancingnya hilang terbawa banjir.
Baca Juga : Kejar Joran Pancing, Pemancing Tewas Tenggelam di Waduk Gondang Lamongan
Sebelumnya, warga sempat mengingatkan kedua anak itu agar segera menepi karena tanda-tanda banjir kiriman sudah terlihat. Sayangnya, peringatan tersebut tidak diindahkan hingga air bah benar benar datang dan nyaris menimbulkan petaka.
“Sudah diberi tahu sama warga sini tapi tidak didengarkan dan tetap memancing, terus arusnya semakin besar dan dia panik sampai terpeleset, untungnya ada warga sekitar yang segera membantu,” ujar Imam Mustajab, pemancing yang berada di lokasi kejadian.
Menurut keterangan warga, lokasi di bawah Dam Sedah memang menjadi favorit para pemancing karena banyaknya ikan seperti wader, nila, dan mujaer. Sayangnya, banyak pemancing nekat menyeberangi sungai untuk mencari spot potensial di seberang.
Baca Juga : Gunakan Sampan Bocor, Pemancing Tenggelam di Sungai Brantas
Meski insiden ini berakhir tanpa korban jiwa, warga setempat berharap para pemancing lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di tengah sungai, terutama saat hujan deras terjadi di wilayah hulu. Aksi penyelamatan dramatis ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di alam terbuka.(Ega Patria/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe