SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar apel bersama seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Senin (8/9/2025) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyerahkan bantuan ganti rugi bagi ASN yang terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi saat aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu.
Bantuan tersebut diberikan kepada Erwin Sugiarta staf Biro Adm. Pimpinan sejumlah Rp20 juta, Doni staf Biro Umum Rp10 juta dan Wahyu staf Biro Umum Rp5,5 juta.
Untuk diketahui, Erwin sendiri sepeda motornya menjadi sasaran pembakaran massa demo di depan Grahadi pada 29 Agustus lalu. Sementara Wahyu kehilangan tabungan yang rencananya digunakan untuk tahlilan 40 hari ibunya.
Baca Juga : Relawan Baguss Jatim Gotong Royong Bersihkan Sisa Kebakaran Grahadi
“Jadi yang terkonfirmasi Erwin, memang ada bangkai motornya. Saya minta didata, ternyata banyak. Ada juga Pak Wahyu, itu tabungannya untuk 40 hari Ibunya itu juga terbakar,” katanya.
Apel ini sengaja digelar untuk menandai berakhirnya pemberlakuan _flexible working arrangement_ bagi seluruh ASN pasca aksi unjuk rasa masyarakat akhir Agustus lalu.
Didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono dan jajaran Kepala OPD Jatim, Gubernur Khofifah mengatakan pengaturan kerja memang dibuat lebih fleksibel tujuannya agar keselamatan pegawai bisa lebih terjaga utamanya di daerah yang potensial rawan keamanan.
Baca Juga : Pramuka Gotong Royong Bersihkan Gedung Grahadi Usai Dibakar Massa
“Hari ini kita memulai kembali kerja full time sesuai dinamika penugasan di masing-masing institusi dimana Saudara bertugas. Kalau kemarin ada flexible working arrangement, sekarang kembali bekerja seperti normalnya,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menambahkan, untuk penugasan dan tanggung jawab masing-masing titik kerja ada resiko tertentu dan ada waktu yang memang tidak bisa dibatasi pada jam kerja.
Baca Juga : Jarnas 98 Kecam Pembakaran Grahadi, Ayo Jaga Jawa Timur!
“Itu yang sedang kita _exercise_bersama tim TAPD dikomandani oleh Sekda. Kalau ada penyesuaian nanti disesuaikan dengan semua regulasi yang ada. Salah satu yang mengalami penyesuaian dan pengurangannya agak siginifikan adalah Sekda,” lanjutnya.
“Artinya kita sedang menghitung disparitas penerimaan diantara kita semua,” imbuhnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan kabar gembira bagi PPPK di lingkungan Pemprov Jatim. Per bulan Februari 2026 mendatang, PPPK akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) 50 persen.
Baca Juga : Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari Jadi Tontonan Masyarakat
“Karena harus ada kinerjanya dulu, maka terhitung mulai Februari maka P3K akan mendapatkan TPP di 2026 sebesar 50 persen dari kelas jabatan,” terangnya.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa tujuan dari peningkatan pendapatan bagi PPPK adalah bagaimana beban tugas berseiring dengan reward yang diperoleh masing-masing ASN Pemprov Jatim.
“Kami berupaya untuk bisa memberikan apresiasi dari semua kinerja dan beban tugas diantara semua personal yang ada di Pemprov Jatim,” imbuhnya.
Baca Juga : BREAKING NEWS! Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah berpesan kepada seluruh ASN dilingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.
“Hari ini kehati hatian harus lebih dijaga mulai berucap, bertindak dan berinteraksi. Apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki keserupaan perspektif,” lanjutnya.
Khofifah menilai bagaimana pentingnya akhlak dalam memanfaatkan digital IT. Hal inilah yang mengilhami Gubernur Khofifah mengadakan kajian bulanan Nasoihul Jaelani atau Mutiara Nasihat dari Syekh Abdul Qadir Jaelani ada 31 item mengajarkan arti kejujuran, kesederhanaan, sabar syukur dan ikhlas karya Syekh Muhammad Fadhil Al Jaelani.
“Saya minta itu nanti jadi kajian bulanan. Satu bulan sekali satu jam. Nanti Wagub yang mengomandoi. Pertama di kajian dibahas soal akhlak, bagaimana akhlak dengan digital IT. Jadi sekarang bukan hanya dari lisan tapi jari-jari ini juga harus berakhlak. Eranya ini adalah akhlak memberseiringi digital IT,” jelasnya.
“Saya rasa ini bagian untuk memberikan ruh dalam diri kita, bagaimana cara pandang, cara berfikir, menata hati dan cara bertindak kita. Dinamika kehidupan luar biasa. Tontonan terlalu banyak, tuntunannya kurang,” ungkapnya.
Ia berharap penguatan ini penting menjadi bagian dari keberseiringan kehidupan dan mendorong proses implementasi supaya berseiring dengan kebaikan-kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, institusi, bangsa dan negara.
“Selamat bertugas tetaplah menjaga kehati hatian kita semua. Saling kita mengingatkan, watawa soubil haq watawa soubisobr. Pengingat satu dengan lain akan kebaikan dan kebenaran dengan sabar,” pungkasnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga berkesempatan mengadakan silaturahmi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Baju Tri Haksoro yang memasuki purna tugas. (*)
Editor : M Fakhrurrozi