LUMAJANG - 
Hantaman erupsi gunung semeru kembali menyisakan luka bagi warga lumajang. Sedikitnya 200 rumah hancur diterjang material erupsi, dan 21 di antaranya rata dengan tanah, menyisakan puing-puing yang menjadi saksi kedahsyatan letusan semeru rabu sore kemarin. Desa supit urang di kecamatan pronojiwo, menjadi wilayah yang paling terdampak.
Erupsi semeru menyapu pemukiman warga di desa supit urang, seperti gelombang panas yang tak bisa dibendung. Ratusan rumah porak-poranda, dinding runtuh, atap terlepas, hingga bangunan yang tak lagi menyisakan bentuk. 21 rumah dihitung mengalami kerusakan berat, tak lagi bisa dihuni.
Di tengah kepulan abu yang masih mengambang dan material lava yang menyisakan panas, warga dan relawan terjun tanpa ragu. Mereka berusaha menyelamatkan apa pun yang tersisa dokumen, pakaian, bahkan perabot yang masih bisa diangkat dari timbunan abu dan lumpur.
Petugas gabungan, mulai dari bnpb, bpbd provinsi dan kabupaten, hingga tni–polri, terus berpacu dengan waktu. Pemulihan, pendataan, dan pembersihan dilakukan sejak pagi hingga malam hari.
Meski aktivitas mereda, material erupsi masih menumpuk di sepanjang aliran besuk koboan. Petugas mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi letusan sekunder, yang bisa muncul sewaktu-waktu dari material yang belum stabil.
Editor : JTV Jember




















