Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang sering dialami oleh banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia. Meskipun terlihat sederhana, katarak dapat berkembang menjadi komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat, seperti penurunan tajam penglihatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Belum banyak orang tau jika katarak tidak hanya terjadi karena pertambahan usia melainkan ada yang dinamakan katarak komplikata, yang mana disebabkan oleh penyakit lain. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mudah dipahami tentang katarak komplikata, sehingga masyarakat dapat mengenali penyebab Katatak komplikata dan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mencegah dampak yang lebih parah. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan kita semua dapat lebih waspada dan menjaga kesehatan mata secara optimal.
Katarak komplikata adalah salah satu jenis katarak yang terjadi karena adanya komplikasi dari penyakit lain. Katarak komplikata pertama kali ditemukan oleh Otto Becker pada tahun 1876 pada pasien – pasien yang menderita peradangan kronis pada mata, Glaukoma, Ablasio Retina. Penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan konsumsi steroid jangka panjang juga dapat berisiko menderita katarak komplikata. Katarak komplikata tidak disebabkan oleh faktor usia maupun bawaan lahir sehingga dapat terjadi di semua kalangan usia dan pada umumnya hanya mengenai satu mata, sehingga kurang disadari oleh penderitanya.
Berikut beberapa penyebab katarak komplikata:
- Penyakit Mata: Glaukoma, uveitis, trauma mata, atau kondisi lainnya yang menyebabkan peradangan kronis atau kerusakan pada struktur mata seperti ulkus kornea berat, uveitis kronis dan endopthalmitis.
- Penyakit Sistemik: Diabetes melitus, penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid jangka panjang, atau penyakit autoimun dapat menyebabkan katarak komplikata.
- Degenerasi Lensa: Lensa mata yang mengalami degenerasi akibat berbagai faktor dapat menyebabkan katarak komplikata seperti miopia tinggi, ablasio retina, retinitis pigmentosa, distrofi pigmen retina dan heterochromia iris.
Ciri-ciri Katarak Komplikata:
- Katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan katarak senilis atau katarak yg disebabkan oleh faktor usia.
- Katarak komplikata sering kali mengenai satu mata, dan mungkin tidak terdeteksi oleh penderitanya.
- Katarak dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang lebih signifikan karena adanya penyakit dasar yang mendasari.
Cara pencegahan katarak komplikata:
- Menjaga Kesehatan tubuh dan memeriksakan kondisi mata secara rutin Jika Anda rutin memeriksakan kesehatan mata, dokter akan cepat mendeteksi apabila muncul tanda-tanda katarak. Katarak yang masih berada pada tahap awal dapat lebih mudah ditangani dan diobati oleh dokter mata. Menjaga kesehatan tubuh sangat penting dalam mencegah penyakit. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko mata katarak, seperti diabetes, kondisi mata yang tidak sehat serta komplikasi dari operasi mata yang pernah dijalani. Untuk pengguna steroid jangka panjang, disarankan untuk cek kesehatan mata secara rutin karena dapat meningkatkan risiko terkena katarak.
- Tidak menggunakan obat sembarangan Saat mengalami keluhan di mata, sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan yang dijual bebas dipasaran tanpa konsultasi ke dokter mata terlebih dahulu. Karena hal ini dapat menyebabkan bukan perbaikan dari kondisi mata anda, bahkan bisa menjadi perburukan kondisi. Konsultasi ke dokter dilakukan untuk menghindari dan mencegah peradangan hingga kebutaan yang tentunya tidak diinginkan.
- Tidak membiarkan sakit mata berkepanjangan dan selalu periksa ke dokter Apabila memiliki keluhan pada mata, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter mata. Apabila mata merah berulang, riwayat infeksi di mata sebelumnya, atau penglihatan dirasa semakin kabur seiring berjalannya waktu, beberapa kondisi memiliki kemungkinan anda menderita katarak komplikata.
Penanganan katarak komplikata
Pendekatan holistik diperlukan dalam penanganan katarak komplikata. Pemeriksaan mata yang lengkap dan mengidentifikasi penyebab yang mendasari katarak komplikata perlu diketahui terlebih dahulu. Penyebab utama yang menyebabkan terbentuknya katarak perlu dihindari atau diobati. Seperti contohnya apabila mata mengalami peradangan atau biasa disebut uveitis, maka sebaiknya peradangan disembuhkan terlebih dahulu dengan pengobatan sesuai ketentuan dokter. Pemeriksaan sistemik juga dapat dilakukan untuk mengetahui apakah ada faktor sistemik seperti diabetes melitus atau penyakit metabolik lainnya. Riwayat penyakit yang pernah diderita atau pengobatan yang sedang atau pernah diterima dalam jangka waktu yang lama atau berulang.
Namun, apabila katarak sudah mengganggu penglihatan, maka tatalaksana utama katarak komplikata yaitu operasi katarak dan penanaman lensa intraokular. Operasi katarak dapat dilakukan untuk memperbaiki gangguan penglihatan jika kondisi lensa sudah sangat keruh. Teknik operasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi mata, tetapi teknik operasi katarak dengan fakoemulsifikasi (penggunaan ultrasonik untuk menghancurkan lensa keruh) adalah prosedur terkini yang dapat dilakukan. (*)
Daftar Pustaka:
- American Academy of Oftalmology. 2024. “Pathology in Lens & Cataract.” In Basic and Clinical Science Course
- Williams, K. A., & Singh, K. (Eds.). (2019). Ophthalmology: A Pocket Atlas and Guide. Elsevier.
- Appleby, Paul N, Naomi E Allen, and Timothy J Key. 2011. “Diet, Vegetarianism, and Cataract Risk.” The American Journal of Clinical Nutrition 93(5): 1128–35.
- Fukuoka, Hideki, and Natalie A Afshari. 2017. “The Impact of Age-Related Cataract on Measures of Frailty in an Aging Global Population.
- Harun, Herlinda Mahdania, Zulkifli Abdullah, and Ummu Salmah. 2020. “Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok Dengan Kejadian Katarak Di Balai Kesehatan Mata Makassar.” Jurnal Kesehatan Vokasional 5(1): 45
- Pollreisz A, Erfurth US. Diabetic cataract – pathogenesis, epidemiology, and treatment. Journal of Ophthalmology. 2010