SURABAYA - Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 telah diumumkan pada Rabu (28/5/2025) pukul 15.00 WIB. Universitas Airlangga (Unair) menerima sebanyak 3.162 calon mahasiswa baru dari jalur ini.
Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih, menyampaikan ucapan selamat kepada para calon mahasiswa yang berhasil lolos seleksi. Ia menegaskan bahwa hasil seleksi tahun ini telah memenuhi daya tampung Unair dengan tingkat keketatan yang cukup tinggi.
Prof. Nasih menegaskan, meski sudah dinyatakan lolos, status mereka masih sebagai calon mahasiswa karena masih harus menjalani sejumlah tahapan lanjutan, seperti tes kesehatan di beberapa program studi dan proses daftar ulang.
“Masih calon karena masih ada tes kesehatan di beberapa jurusan dan proses daftar ulang yang harus dilalui. Yang tidak daftar ulang akan kami isi dari jalur mandiri,” ujarnya dalam konferensi pers di Kampus C Unair, Rabu (28/5/2025).
Program Studi Kedokteran menjadi yang paling kompetitif dengan rerata nilai UTBK tertinggi, yakni 755,94. Disusul Kedokteran Gigi (716,93), Akuntansi (700,10), dan lainnya. Nilai UTBK dihitung berdasarkan bobot karakteristik masing-masing program studi. Prof. Nasih juga mempersilakan peserta dengan nilai tinggi namun tidak diterima untuk melapor agar bisa dilakukan verifikasi, karena Unair menggunakan sistem seleksi berbasis nilai UTBK sepenuhnya.
Selain itu, dari sekitar 4.000 pendaftar SNBT yang mengajukan KIP Kuliah, hanya 531 yang diterima. Total penerima KIP-K di Unair saat ini mencapai 1.160 orang. Namun, tidak semua penerima otomatis mendapat pembiayaan penuh, sehingga dibutuhkan dukungan dari pihak lain seperti pemerintah daerah.
“Hanya beberapa kriteria KIP yang akan mendapat pendanaan dari pusat secara penuh. Sisanya kami harus mencari bantuan pembiayaan ke pihak lain seperti pemerintah daerah,” jelas Prof Nasih.
Untuk mencegah pemalsuan identitas, Unair juga menerapkan verifikasi faktual data pribadi calon mahasiswa. Prof. Nasih menambahkan, bahwa kesesuaian data merupakan syarat mutlak. Jika ditemukan manipulasi, akan ada risiko hukum yang menyertai.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni, Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA., DVM., menjelaskan bahwa proses verifikasi akan dilakukan secara daring dan luring. Proses verifikasi dilakukan secara daring pada 30 Mei–3 Juni dan luring pada 2–4 Juni), dengan membawa dokumen seperti kartu peserta SNBT. Para calon mahasiswa wajib membawa dokumen berupa kartu SNBT, identitas diri, dan ijazah atau surat keterangan lulus. (*)
Editor : A. Ramadhan