SURABAYA - Ribuan massa buruh dari berbagai konfederasi di Jawa Timur melakukan aksi demo turun ke jalan menjelang penepatan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).
Sejak siang, ribuan buruh dari Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Lamongan dan Tuban terus berdatangan menuju Surabaya. Para buruh ini berkumpul di Bunderan Waru, tepatnya di depan City Of Tomorrow (CITO). Dalam aksinya, para buruh sempat memblokade dua jalur di bunderan waru.
Akses jalan di bunderan waru hanya tersisa sisi kanan yang mengarah ke Sidoarjo. Dampaknya, kemacetan panjang tak terelakkan. Kendaraan yang hendak ke Surabaya tersendat. Bahkan, kemacetan hingga di kawasan Sepanjang Taman dan Tol Gunungsari.
Dalam aksinya, buruh ingin Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menetapkan kenaikan UMK sebesar 15 persen.
“Tuntutan kenaikan 15 persen ini dinilai buruh berdasarkan kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur untuk kesejahteraan buruh di Jawa Timur, ujar Nurudin Hidayat, Koordinator Aksi Buruh disela-sela aksi di Bunderan Waru.
Nurudin menambahkan, buruh menolak rekomendasi kenaikan UMK yang disepakati walikota dan bupati ring satu di Jawa Timur yang hanya merekomendasikan kenaikan UMK sebesar 6,13 persen.
Usai memblokade jalan di Bunderan Waru, ribuan buruh menuju Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan dan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Buruh mengancam akan melakukan aksi mogok kerja massal apabila tuntutan tidak dikabulkan oleh Gubernur.(Bagus Setiawan)
Editor : M Fakhrurrozi