Setiap bulan Agustus, masyarakat Indonesia selalu gegap gempita dengan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan di seluruh penjuru tanah air.
Masyarakat merayakan hal tersebut dengan beragam kegiatan yang seru dan menarik. Salah satu kegiatan yang tak pernah absen dari masyarakat Jawa Timur adalah tradisi Barikan.
Barikan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat menjelang hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, tepatnya pada malam 16 Agustus.
Tradisi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang tetap dijaga dan dilestarikan sebagai wujud untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Berkah HUT Kemerdekaan RI, Penjual Bambu Umbul - Umbul Laris Manis
Barikan juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2017 lalu. Ini menjadi penanda bahwa Indonesia tetap melestarikan tradisi di tengah modernitas.
Pada malam menjelang kemerdekaan, lazim ditemui para warga akan berkumpul di tempat terbuka, seperti perempatan atau pertigaan gang, atau di jalanan kampung maupun komplek.
Tak cuma sekadar berkumpul, para warga akan duduk bersama beralaskan tikar dengan berbaris memanjang atau membentuk lingkaran lonjong mengelilingi makanan yang telah dibawa
Biasanya, warga akan membawa makanan yang telah disepakati sebelumnya dengan diletakkan pada wadah tradisional, seperti besek atau tempeh.
Makanan yang dibawa ketika tradisi Barikan pun beragam. Mulai dari nasi berisikan lauk-pauk, kue, jajanan, hingga buah-buahan.
Nantinya, makanan tersebut akan diletakkan di tengah dengan beralaskan daun pisang yang sudah digelar memanjang menyesuaikan warga yang berkumpul.
Dalam pelaksanaannya, Barikan diawali dengan doa-doa yang dipanjatkan atas nikmat yang telah diberikan sekaligus meminta perlindungan.
Setelah itu, warga akan mulai berbagi makanan yang telah dibawa. Biasanya, warga akan menukar makananannya dengan yang lain, atau langsung dimakan bersama-sama di tempat tersebut.
Tradisi Barikan ini tak cuma sekadar berkumpul dan makan-makan, tetapi juga sebagai simbol kerukunan warga dalam memaknai kemerdekaan Indonesia.
Saling berbagi makanan dan kemudian makan bersama menjadi wujud nyata dalam masyarakat tanpa memandang perbedaan.
Hal tersebut juga menjadi menjadi salah satu cara untuk menjaga keakraban tetap terjalin dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan adanya Barikan, ada makna kedekatan antarwarga yang dijaga secara turun murun. Tradisi ini juga merupakan sarana masyarakat Jawa Timur menunjukkan kecintaannya terhadap Tanah Air Indonesia. (*)
Editor : Khasan Rochmad