NGAWI - Sudah setahun setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, pengelolaan Pasar Besar Ngawi (PBN) masih belum maksimal. Hal ini karena Pemkab mengaku masih terkendala belum diserahkannya aset tersebut pasca rehabilitasi oleh Kementrian PUPR.
Nampak sejumlah plafon depan mulai rusak dan sejumlah kios yang ada Pasar Besar Ngawi (PBN) masih tutup, meski telah satu tahun lebih beroperasi pasca rehabilitasi dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bahkan bangunan yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo itu dinilai belum optimal dalam operasional.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, Yusuf Rosyadi mengaku, belum maksimalnya pengelolaan PBN oleh Pemkab Ngawi karena belum dilakukan penyerahan aset dari Kementrian PUPR. Menurutnya, berdasar informasi saat ini juga masih ada penyempurnaan di lokasi PBN. Mulai dari atap yang bocor, lampu, tampiasan termasuk nanti pada penataan parkirnya.
“Tidak hanya PBN yang masih terkendala penyerahan aset dari pusat. Namun beberapa pasar di daerah lain juga mengalami hal yang sama”, ungkap Yusuf. Meski begitu berdasar informasi besar kemungkinan penyerahan aset dilakukan pada tahun 2024 mendatang setelah proses penyempurnaan selesai.
Reporter : Ito Wahyu
Editor: Vita Ningrum