PONOROGO - Razia gabungan di kawasan eks Terminal Seloaji, Kecamatan Babadan, Senin lalu, mengungkap dugaan praktik prostitusi terselubung yang berkedok warung kopi. Dalam pemeriksaan kesehatan yang dilakukan petugas terhadap 13 perempuan yang terjaring, dua orang terindikasi reaktif HIV berdasarkan pemeriksaan awal Dinas Kesehatan.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, beberapa warung kopi di area bekas terminal tersebut diduga telah lama menjadi lokasi transaksi seks tersamar. Kondisi ini juga telah menjadi keluhan sebagian warga setempat karena dinilai meresahkan dan mengganggu ketertiban sosial.
Menindaklanjuti hasil razia dan pemeriksaan awal tersebut, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memerintahkan penutupan total seluruh warung kopi dan bilik yang ada di lokasi itu. Ia menegaskan bahwa aspek keamanan publik tidak boleh dikorbankan hanya demi pemasukan daerah, meskipun lahan dan bangunan merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah lebih memilih mengarahkan penggunaan lahan tersebut untuk fungsi sosial yang lebih sehat, misalnya dijadikan ruang terbuka publik atau taman untuk aktivitas masyarakat.
Baca Juga : Sepi, Keluarga Bupati Nonaktif Sugiri Sancoko Tak Lagi Tinggali Rumah Dinas
Pemeriksaan lanjutan dan asesmen kesehatan terhadap pihak-pihak yang terjaring akan tetap dilakukan sesuai prosedur, serta melibatkan dinas terkait.
Editor : JTV Madiun



















