Menu
Pencarian

Survey Lapolda, Sutiaji Dibayangi Tabrani Kuda Hitam di Pilwali Kota Malang

Portaljtv.com - Selasa, 30 April 2024 17:13
Survey Lapolda, Sutiaji Dibayangi Tabrani Kuda Hitam di Pilwali Kota Malang
Mantan Wali Kota Malang, Sutiaji. (Foto: Jawapos.com)

KOTA MALANG - Lembaga Analisis Politik dan Otonomi Daerah ( Lapolda) telah melakukan survey kepada sejumlah nama calon kepala daerah yang akan bersaing di Pilwali Kota Malang 2024. Survei dilakukan dengan mengambil sampling kepada 1.200 responden yang tersebar di 5 Kecamatan di Kota Malang pada tanggal 7-18 April 2024.

Berdasarkan hasil survey, Direktur Lapolda, George Da Silva mengatakan, nama Mantan Walikota Malang, Sutiaji masih cukup populer di tengah-tengah masyarakat Kota Malang. Hasil survei Lapolda berdasarkan popularitas sejumlah tokoh, nama PJ Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berada di peringkat pertama dengan raihan 26,5 persen, disusul mantan Walikota Malang, Sutiaji 25, 2 persen, disusul Pejabat Pemkot Malang, Tabrani 24, 1 persen dan mantan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko di posisi keempat dengan 12,4 persen

“Untuk hasil survey sementara, nama Mantan Walikota Malang, Sutiaji masih populer di mata masyarakat, setelah nama PJ Walikota Malang, Wahyu Hidayat. Namun, ada fenomena unik dimana ada ASN yang bisa jadi kuda hitam,” ujar George Da Silva saat memaparkan hasil survey di salah satu tempat di Kota Malang, Senin (29/04).

Direktur Lapolda, George Da Silva menambahkan, ASN Pemkot Malang yang bisa menjadi kuda hitam itu adalah Tabrani. Namanya cukup populer dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat Kota Malang.

Baca Juga :   Survey Lapolda, Sutiaji Dibayangi Tabrani Kuda Hitam di Pilwali Kota Malang

“Gerakan Tabrani di lapangan dan sentuhannya kepada masyarakat dinilai menjadi salah satu penyebab namanya dikenal publik. Apalagi, ia juga sudah banyak memasang baliho bersama mantan Walikota Malang, Peni Suparto. Itulah yang menjadikan Tabrani sosok potensial yang diharapkan memimpin Kota Malang ke depan,” imbuhnya.

George menambahkan, hasil survey Pilkada Kota Malang masih bisa berubah. Pihaknya masih akan melakukan survey elektabilitas setelah semua partai menutup pendaftaran calon kepala daerah Kota Malang 2 pekan lagi.

“Survei dilakukan untuk mengetahui preferensi masyarakat Kota Malang terkait sosok pemimpin yang diinginkan,” pungkasnya. (Ali Mahrus)

Editor : Arif Junaidi





Berita Lain