Saya baru saja memulai usaha kecil-kecilan di bidang makanan dari rumah. Awalnya, keluarga dan teman-teman mendukung dengan memesan produk saya, tetapi sekarang penjualannya mulai menurun, dan saya kesulitan menarik pelanggan baru di luar lingkaran tersebut. Modal saya terbatas, jadi saya bingung bagaimana bisa memperluas pemasaran tanpa biaya besar. Adakah strategi yang cocok untuk usaha kecil seperti saya agar lebih dikenal oleh orang banyak?
– Ahmad, Banyuwangi
Merintis bisnis makanan di tahap awal tidak jauh berbeda dengan merintis bisnis lain. Sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat yang memulai bisnis untuk mengenalkan bisnis yang baru dimulai di kalangan kerabat atau jejaringnya. Memang pada awalnya akan berdampak pada peningkatan permintaan dan penjualan, karena konsumen yang datang bertujuan untuk mencoba. Namun seiring berjalannya waktu permintaan dan penjualan dapat saja tetap, bertambah bahkan berkurang.
Menjadi PR bagi pemilik usaha jika tetap atau bahkan turun. Hal tersebut perlu dievaluasi hal-hal apa yang menyebabkan pelanggan kapok datang kembali agar dapat merumuskan strategi apa yang perlu dilakukan apalagi jika modal terbatas.
1. Penyebab: Pelayanan
Evaluasi kembali apakah selama masa perkenalan, anda dan tim sudah memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan baik secara online maupun offline? Pernahkah anda mengabaikan antrian dari pelanggan yang datang? Seberapa sering anda telat membalas pesan singkat dari pelanggan di Whatsapp? Apakah anda sudah mengirimkan tepat waktu pesanan dari pelanggan anda ? Apakah anda menyediakan pembayaran non-cash untuk pembelian produk makanan anda? dan lain sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan:
- Buat SOP tentang pelayanan, beri tahu tim anda (keluarga dan pegawai) bagaimana dalam menyambut pelanggan, mendengarkan pesanan mereka dengan seksama, mencatat dan membacakan kembali agar tidak terjadi kesalahan dalam pemesanan dan pelanggan anda menjadi puas. Baik melayani secara offline maupun online (melalu telepon) atau membalas pesan singkat melalui Whatsapp harus sama.
- Buat sistem antrian sederhana misal dengan memanfaatkan kartu bernomor, yang datang wajib mengambil nomor antrian. Penyerahan produk makanan disesuaikan sesuai dengan nomor antrian.
- Libatkan tim untuk membalas pesan makanan secara online. Apabila saat ini anda belum memiliki modal yang cukup. Anda dapat menerima siswa/mahasiswa magang ditempat anda untuk terlibat pada proses bisnis terutama yang berkaitan dengan sosial media. SOP di poin 1 dapat diterapkan pada pelayanan online seperti yang dimaksud.
- Buat SOP bagaimana tentang pengantaran. Apabila jaraknya dekat dengan lokasi usaha, anda dapat mempertimbangkan untuk mengantar atau pelanggan mengambil di tempat usaha anda. Atau anda dapat pula menawarkan pada pelanggan untuk diantar menggunakan ojek online dengan biaya yang disepakati oleh pelanggan. Apabila terkait dengan produksi, agar pesanan dapat diserahkan tepat waktu, anda harus melakukan cek kembali tentang bahan baku, bahan penolong , waktu pengerjaan produk dan banyaknya pesanan di waktu yang sama.
2. Penyebab: Pemasaran
Coba evaluasi kembali apakah selama masa perkenalan anda pernah mengalami mengikuti food market namun penjualan tidak sesuai yang diharapkan? Atau anda sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membayar endorser lokal namun penjualan juga masih belum ada peningkatan?
Strategi yang dapat dilakukan:
- Kaji ulang siapakah target pasar produk makanan anda. Bisa jadi produk makanan yang anda jual di bazaar tidak sesuai dengan segmen konsumen yang hadir. Misal anda menjual aneka makanan street food ala Korea atau anda menjual cake atau aneka minuman kekinian sementara yang hadir di food market tersebut adalah konsumen dengan usia 40 tahun ke atas yang tidak mengikuti perkembangan tentang budaya Korea atau membatasi asupan gula karena alasan kesehatan.
- Untuk produk rintisan makanan, apabila produk anda adalah produk makanan seperti cake, kripik, masakan-masakan, sebaiknya aktif mengikuti food market yang sesuai dengan target market. Siapkan tester agar calon pelanggan dapat mencoba produk atau apabila produknya adalah produk makanan maka anda dapat menjual dalam porsi kecil.
- Yang harus diingat, pada masa rintisan, jangan terburu-buru mengandalkan getok tular karena calon konsumen anda belum mencoba atau belum memilik pengalaman dalam mengkonsumsi produk anda.
- Anda juga dapat membuat paket-paket tester dan bekerjasama dengan food blogger atau konten creator.
3. Penyebab: Kualitas Produk
Pernahkah anda mendengar, suatu produk makanan apabila dimakan di tempat rasanya enak, namun kalau dibawa pulang rasanya berubah?
Jika anda pernah mendengar dari konsumen produk anda mengeluh tentang produk tersebut maka evaluasilah kualitas produk anda dan jangan segan atau lupa untuk minta umpan balik.
Strategi yang dapat dilakukan:
- Coba anda perhatikan adakah bahan-bahan yang tidak boleh dicampur saat dibungkus. Misal anda menjual bakso. Sebaiknya mie, daun bawang, seledri, dan kuah sebaiknya dipisah dengan bakso. Mengapa demikian karena apabila dicampur dan tidak segera dikonsumsi cita rasanya sudah berubah.
- Perhatikan bahan pembungkusnya. Bisa jadi yang membuat cita rasa berubah karena pembungkusnya. Tentang pembungkus juga bisa mengurangi keinginan konsumen untuk membawa pulang (take away atau delivery) karena bagi konsumen yang sadar kesehatan, akan segan apabila makanan dibungkus dalam plastik khusus makanan. (*)
Dr. Tri Siwi Agustina, SE. MSi
Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe