LUMAJANG -  Pemuda beruntung tersebut adalah Muhammad Syafrilian, warga Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Keseharian Syafrilian, yang baru berusia 20 tahun, kini dihabiskan untuk merawat dan memelihara ikan Koi.
Pemuda beruntung tersebut adalah Muhammad Syafrilian, warga Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Keseharian Syafrilian, yang baru berusia 20 tahun, kini dihabiskan untuk merawat dan memelihara ikan Koi.
Bersama dengan beberapa karyawannya, Syafrilian memanfaatkan lahan pekarangan belakang rumahnya seluas 10 x 30 meter untuk membangun empat kolam budidaya.
Ia membudidayakan berbagai jenis ikan Koi premium, seperti jenis Shiro, Showa, Platinum, Karasi, dan Midori. Proses dari pemijahan (perkawinan ikan) hingga ikan siap dipasarkan membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan. Usaha ini bermula dari hobinya memelihara ikan Koi sejak tahun 2022.
Harga jual ini sangat bergantung pada beberapa faktor utama dalam pasar ikan hias, yaitu:
- Ukuran ikan.
- Jenis (varietas) Koi.
- Keindahan dan kualitas warna (corak) yang dimiliki ikan.
Dalam satu bulan, Syafrilian mampu meraup omzet (pendapatan kotor) hingga sembilan juta rupiah dari hasil penjualannya.
Jangkauan pasar yang luas ini menunjukkan bahwa hobi dapat diubah menjadi model bisnis yang menguntungkan dan memiliki daya saing tinggi, bahkan dari skala rumahan di tingkat desa.
Editor : JTV Jember
 
 


















