MOJOKERTO - Kepergian Bejo Sugiantoro, tidak hanya menyisakan duka bagi Persebaya dan Deltras FC, tapi juga PS Mojokerto Putra.
Wage Dwi Aryo, mantan pemain PS Mojokerto Putra (PSMP), mengaku terkejut atas meninggalnya eks Timnas Indonesia. Bapak dua anak ini mengungkapkan pernah satu tim dengan almarhum.
"Waktu itu, kita satu tim di PS Mojokerto Putra di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013," ungkapnya.
Semasa hidupnya, lanjut Wage, pelatih Deltras Sidoarjo tersebut merupakan pemain yang baik dan sangat dihormati.
Baca Juga : Juara 3 Liga 4 Jatim, PSMP Wajib Naik Kasta
"Almarhum dihormati baik di dalam dan di luar lapangan. Bejo menjadi panutan pemain-pemain muda saat itu, terutama saya yang saat itu baru pertama kali bisa latihan bareng," paparnya.
Saat pertama kali bertemu Bejo, Wage mengaku kagum atas fisik almarhum.
"Saat pertama kali bertemu satu tim dan bisa latihan bareng di PSMP, saya sangat kagum dengan beliau. Almarhum merupakan pemain senior dengan usai yang tidak muda untuk pemain sepak bola tapu masih memiliki fisik dan sentuhan bola yang sangat baik," tuturnya.
Baca Juga : Lolos 8 Besar Liga 4, Suporter PSMP Konvoi Keliling Kota Mojokerto
Wage menjelaskan, saat itu Bejo Sugiantoro bergabung dengan PSMP bersama Anang Maruf lolos Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013. Meskipun hanya sampai babak 8 besar. Ia mengaku kaget dengan kabar kepergian pemain kelahiran 4 April 1977 tersebut.
"Saya tahu dari story bos saya di Perseba Bangkalan (kabar duka), saya kaget dan tanya kenapa? Ternyata waktu sparing sepak bola. Terakhir ketemu, waktu saya berikan semangat buat beliau mendoakan supaya Deltras lolos Liga 1, mungkin beberapa minggu yang lalu," ujarnya.
Meski hanya bermain satu musim di PSMP bareng Bejo Sugiantoro, ia mendapatkan pelajaran dari sang idola. Bejo Sugiantoro dinilai sebagai pemain yang bekerja keras, tidak pandang bulu di lapangan. Secara pribadi, Wage mengaku perjalanan karirnya tak luput dari Bejo Sugiantoro.
Baca Juga : Drawing Liga 4 PSSI Jatim, PS Mojokerto Putra Tuan Rumah Grup I
"Buat saya pribadi, waktu di PSMP mungkin salah satu penyebab main saya bagus. Ini arahan dan motivasi dari beliau, yang saya ambil pelajaran dari beliau adalah setiap turun ke lapangan, harus berikan 1000 persen di lapangan untuk diri sendiri, keluarga dan tim. Selamat jalan coach," pungkasnya.
Diketahui, Bejo Sugiantoro meninggal dunia saat bermain sepakbola bersama mantan pemain di lapangan SIER Rungkut. Saat itu, legenda Persebaya ini tiba-tiba ambruk di babak kedua.
Bejo langsung dibawa ke Rumah Sakit Royal Rungkut Surabaya. Namun, Bejo menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 17.20 WIB. (*)
Editor : M Fakhrurrozi