SURABAYA - Sejumlah siswa yang tergabung pada ekstrakurikuler lingkungan hidup MTS Negeri 3 Surabaya berhasil mengolah limbah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Siswa mengolah yang ada di sekolah dan di lingkungan rumah menjadi pupuk kompos dan pupuk maggot BSF.
Budidaya maggot ini menjadi pilihan karena tergolong mudah. Siswa hanya perlu memanfaatkan limbah sampah buah-buahan seperti nanas sebagai makanan maggot untuk berkembang biak. Hewan maggot yang dibudayakan menjadi pupuk tanaman adalah Black Soldier Fly atau lalat BSF.
Proses maggot membutuhkan waktu 30 hari dimulai dari telur hingga menjadi larva yang siap untuk dipanen dan dijadikan pupuk BSF. Sementara, dalam pembuatan pupuk kompos, para siswa ini memanfaatkan sampah tanaman yang ada di sekolah dan di rumah kemudian dikumpulkan di sebuah bak atau drum.
Finalis Putri Lingkungan Hidup Surabaya, Eveline Anuryadin mengungkapkan inisiatifnya untuk mengembangkan sampah organik menjadi maggot BSF dapat membantu menghijaukan lingkungan sekolahnya.
“Awalnya saya melihat banyak sampah-sampah organik dibuang sembarangan di sungai, di selokan, maupun di luaran rumah itu saya berinisiatif mengembangkannya menjadi maggot BSF. Nah, dari maggot BSF tersebut saya bersyukur bisa menghijaukan lingkungan sekolah,” ujarnya.
Pembina Tim Lingkungan Hidup MTSN 3 Surabaya, Ahmad Fadil menyampaikan tujuan membentuk tim lingkungan hidup ini agar siswa lebih cinta pada lingkungan dan dapat belajar memanfaatkan sampah menjadi bernilai ekonomis.
“Kami membentuk sebuah tim namanya tim lingkungan hidup mewadahi anak-anak untuk lebih cinta pada lingkungan. Jadi untuk sampah-sampah daun bisa kita olah menjadi komposter kemudian sampah plastik bisa diolah juga atau bisa dijual menjadi entah itu bibit hidroponik atau beli pupuk yang lain,” ujarnya.
Dari hasil produk dari maggot BSF yang dijual pun bermacam-macam seperti pupuk dari maggot, pakan maggot untuk pakan ternak atau lele, dan sari atau pupuk cair. Selain dijual, hasil produksi tersebut juga digunakan sendiri untuk pupuk tanaman yang ada di sekolah. (Bagus Setiawan)
Editor : M Fakhrurrozi