NGAWI - Keberadaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang masih luput perhatian Pemerintah di Kabupaten Ngawi masih cukup banyak. Faktor keterbatasan anggaran menjadi penyebab Pemerintah belum dapat menyentuh secara keseluruhan dalam perbaikan.
Terbaru, salah satu rumah milik Pujiono (74) warga Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng. Rumah tersebut kondisinya sudah sangat tidak layak huni. Meski dinding sudah dari batu bata, namun banyak yang sudah retak.
Bahkan bagian atap dan dinding rumah roboh pada rabu (2/7/2023) dinihari. Bahkan, akibat peristiwa tersebut, salah satu anaknya sempat terkena reruntuhan bangunan yang roboh.
Pujiono mengungkapkan tak punya biaya untuk memperbaiki rumahnya. Penghasilan dari pekerjaan sebagai tukang tambal ban hanya cukup untuk makan dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Pujiono mengaku rumahnya sempat didata untuk mendapatkan bantuan bedah rumah. Namun, hingga 1,5 tahun, tak ada kabar dari pamong desa tersebut.
"Dulu pernah ada pamong desa menawarkan rumah saya untuk dilakukan bedah rumah. Tapi hingga 1,5 tahun, tidak ada kabar lagi," katanya.
Prihatin atas kondisi rumah Pujiono, warga secara swadaya melakukan perbaikan.
"Kondisi rumah Pak Pujiono ini memang sangat memprihatinkan. Rumahnya doyong. Kalau tidak diperbaiki, kasihan. Mereka tidur dimana," ujar Aris Handayani.
Aris Handayani menambahkan, bila perbaikan rumah Pujiono ini bersifat sementara agar bisa ditempati. Warga berharap Pemerintah segera melakukan perbaikan rumah Pujiono agar peristiwa robohnya rumah pada Juli lalu tak terulang kembali. (Ito Wahyu)
Editor : Ferry Maulina