SUMENEP - RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat kolaboratif dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat kurang mampu.
Pelayanan kesehatan gratis tersebut dilakukan untuk tangani penderita cleft dan dental emenergency.
Agenda bakti sosial celah bibir dan lelangit berlangsung pada 19-21 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (UNAIR), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sumenep, dan RSUD dr. H. Moh. Anwar sendiri.
Kegiatan itu mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Dokter Gigi Kabupaten Sumenep Dalam Manajemen Cleft dan Dental Emergency Melalui Pendekatan Edukasi Dan Intervensi Klinis” bertujuan untuk peningkatan kapasitas tenaga medis serta intervensi langsung untuk pasien dengan celah bibir dan lelangit (cleft lip and palate).
Plh Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar, drg. Hj. Ellya Fardasah, m.Kes, melalui Koordinator Pelaksana dari FKG UNAIR, drg. Azmi f. Nurwansyah kegiatan ini merupakan langkah besar dalam membuka akses layanan spesialis yang selama ini sulit dijangkau masyarakat kecil di wilayah sumenep.
“Program ini adalah bentuk kerja sama dari Prodi Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (UNAIR), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sumenep, dan RSUD dr. H. Moh. Anwar,” kata Azmi f. Nurwansyah, Sabtu (21/6/2025)
ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi pintu pembuka bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan ke depannya. RSUD dr. H. Moh. Anwar ingin membuktikan bahwa rumah sakit daerah juga mampu menjadi pelopor perubahan positif asal ada sinergi dari berbagai pihak.
“Ke depannya agar bisa untuk memeratakan layanan spesialis di daerah-daerah terpencil dan juga mungkin agar masyarakat mendapatkan akses layanan yang lebih mudah dan lebih tepat untuk pelayanan. Khususnya di bidang bedah mulut dan maksilofasial,” ujarnya.
Tak hanya kegiatan klinis, juga diadakan seminar kedokteran gigi yang menghadirkan 70 dokter gigi dari seluruh wilayah Kabupaten Sumenep. Seminar tersebut mengulas tentang cleft lip and palate dan dental emergency, guna memperkuat kesiapan dokter gigi daerah dalam menghadapi kasus-kasus serupa.
ia juga menekankan bahwa sumenep dipilih sebagai lokasi kegiatan karena tingginya jumlah kasus cleft yang belum tertangani secara maksimal ditambah dengan tantangan geografis wilayah kepulauan yang menyulitkan akses ke layanan spesialis. (Fawas Irfani)
Editor : JTV Madura