TULUNGAGUNG - Kemeriahan acara adat Bersih Nagari dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-819 diwarnai insiden pencopetan.
Sejumlah warga melaporkan kehilangan barang berharga, termasuk handphone, saat berebut dua Tumpeng Agung di pelataran Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.
Salah satu korban, Nadya, mengaku kehilangan ponselnya ketika ikut kerumunan untuk berebut makanan dari tumpeng.
"Waktu itu keroyokan rebutan tumpeng, sadarnya pas sudah selesai seperti ada yang hilang ternyata handphone saya. Tidak terasa soalnya kan banyak orang," ujar Nadya.
Acara Bersih Nagari yang seharusnya menjadi puncak peringatan, dimulai dengan kirab pataka dan tumpeng dari Kantor Bupati menuju Pendopo Agung. Kegiatan ini dimeriahkan pula oleh tarian kolosal Reyog Kendang khas Tulungagung.
Namun, kericuhan saat rebutan tumpeng menciptakan celah bagi para pencopet untuk beraksi. Warga yang antusias berebut isi tumpeng seperti nasi, ayam, buah, dan hasil bumi mengaku tidak menyadari aksi kejahatan yang terjadi di tengah kerumunan.
Rini, salah satu peserta acara, menyatakan kekecewaannya meskipun tetap menikmati momen tersebut.
"Rebutan tumpeng tidak dapat apa-apa cuman pisang sama paprika aja, ini pertama kalinya saya ikut acara ini," ungkapnya.
Penjabat Bupati Tulungagung, Heru Suseno, dalam sambutannya berharap peringatan Hari Jadi ke-819 menjadi momentum kebangkitan bersama untuk memajukan daerah.
"Kedepannya para pimpinan yang akan dipilih oleh masyarakat harus punya inovasi terkait pengembangan potensi-potensi. Harus memanfaatkan sumber daya yang ada kemudian mengajak partisipasi semua lapisan masyarakat," kata Heru.
Ia juga optimis bahwa dengan kerja sama semua pihak, Tulungagung bisa terus maju dan berkembang.
Meski sempat diwarnai insiden, acara adat ini tetap menjadi simbol tradisi dan kebanggaan masyarakat Tulungagung. Polisi mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap barang bawaan mereka di acara-acara besar seperti ini. (Agus Bondan/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe