KEDIRI - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, empat ekor sapi asal Kabupaten Kediri terpilih sebagai hewan kurban Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Salah satunya adalah seekor sapi Peranakan Ongole (PO) berbobot 893 kilogram yang dipelihara di Irfai Farm, Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Sapi berwarna putih itu menjadi pusat perhatian setelah resmi dinyatakan lolos seleksi ketat dari tim pusat.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, membenarkan bahwa tim Presiden melakukan survei di beberapa lokasi peternakan di wilayah Kediri, dan empat sapi dari daerah ini dinyatakan memenuhi syarat.
Tutik mengungkapkan bahwa sapi miliki Mohammad Rofik tersebut telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
“Tim bersama-sama dari provinsi dan juga kabupaten ke beberapa lokasi itu dan melakukan pengecekan sesuai dengan kriteris, yaitu mulai kesehatannya, body perfomnya, berat baik itu ditimbvang dengan timbangan ataupun dengan lingkar badan,” ujar Tutik
Sapi milik Rofik tersebut akhirnya dilepas dengan harga mencapai Rp 95 juta. Sapi Presiden Prabowo Subianto ini telah memenuhi kriteria seperti bobot tubuh, kesehatan, lingkar badan, dan pola makan.
Mohammad Rofik, pemilik peternakan Irfai Farm, mengaku bangga dan bersyukur karena sapinya dipercaya untuk menjadi hewan kurban Presiden. Ia mengungkapkan bahwa sekitar tiga minggu sebelum kepastian pemesanan, pihaknya telah dihubungi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri untuk persiapan survei dari tim pusat.
“Kaget sih, kami diinfo dari Dinas Pternakan kabupaten ya. Jadi dari timnya presiden mau lihat sapi dari kandang kita,” ujar Rofiq.
Tutik menambahkan bahwa sapi kurban Presiden akan diserahkan dan disembelih di Masjid An Nur, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, saat Hari Raya Iduladha nanti. Ia juga menyebut bahwa pemilihan sapi lokal jenis PO ini menjadi wujud dukungan Presiden Prabowo terhadap pelestarian dan pengembangan sapi lokal Indonesia.
Dengan terpilihnya sapi dari Kediri, para peternak lokal berharap hal ini bisa menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas dan standar pemeliharaan hewan ternak ke depan. (Alfi Damayanti)
Editor : M Fakhrurrozi