TULUNGAGUNG - Selama 14 hari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 (14–27 Juli 2025), Polres Tulungagung mencatat 11.889 pelanggaran lalu lintas. Meski demikian, operasi ini berhasil menekan angka kecelakaan hingga 32% dibandingkan tahun sebelumnya.
Operasi yang menggabungkan strategi preemtif (25%), preventif (25%), dan represif (50%) ini menemukan pelanggaran terbanyak meliputi:
Sebanyak 6.303 pelanggaran ringan hanya diberi teguran tertulis, sementara 3.576 kasus terdeteksi melalui ETLE statis, 1.505 kasus via ETLE mobile, dan 502 kasus tilang manual. Belasan sepeda motor juga disita karena modifikasi knalpot brong atau tidak dilengkapi surat-surat.
Operasi ini menurunkan kecelakaan hingga 32%, dengan hanya 13 kasus yang tercatat. Korban terbatas pada 30 luka ringan, tanpa korban meninggal atau luka berat.
Baca Juga : Polres Tulungagung Catat Hampir 12 Ribu Pelanggaran, Angka Kecelakaan Turun 32 Persen
Lokasi dengan pelanggaran tertinggi berada di kawasan selatan Tulungagung, seperti Boyolangu, Campurdarat, Pakel, dan Bandung, akibat padatnya aktivitas ekonomi dan pertambangan yang tidak diimbangi kedisiplinan berlalu lintas.
KBO Satlantas Polres Tulungagung, IPTU Zainudin, berharap operasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara. "Kami ingin budaya tertib lalu lintas menjadi kebiasaan, bukan karena takut tilang," tegasnya. (Agus Bondan & Beny Setiawan)
Baca Juga : Satlantas Polres Kediri Kota Amankan Lebih dari 10 Ribu Pelanggar Selama Operasi Patuh Semeru 2025
Editor : JTV Kediri