TULUNGAGUNG - Sebagai upaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di wilayah pegunungan, Polres Tulungagung meresmikan pembangunan sumur bor di Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang selama ini sering mengalami kekeringan.
Senyum lega tampak terpancar di wajah warga Dusun Jinggring, Desa Pakisrejo, setelah bertahun-tahun harus membeli air bersih setiap musim kemarau. Kini, mereka tak lagi risau. Sumur bor baru yang diresmikan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menjadi harapan baru bagi ratusan warga desa pegunungan tersebut.
Peresmian sumur bor di Pakisrejo merupakan bagian dari program Polres Tulungagung dalam pembangunan sumur bor sepanjang tahun 2024–2025. Hingga November 2025, Polres telah membangun 22 titik sumur bor di delapan kecamatan rawan kekeringan, di antaranya Kalidawir, Campurdarat, Tanggunggunung, Rejotangan, Pakel, Bandung, dan Besuki. Program sosial ini juga didukung sejumlah donatur dari Jakarta yang peduli terhadap akses air bersih di pedesaan.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengarahkan jajarannya untuk terus mendata wilayah yang masih kekurangan air bersih agar pembangunan sumur bor dapat tepat sasaran. Ia menjelaskan, pembangunan tidak hanya dilakukan di pemukiman warga, tetapi juga di pesantren dan lahan pertanian. Beberapa titik bahkan telah dikembangkan bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) melalui program pipanisasi, sehingga air dapat langsung disalurkan ke rumah warga.
Baca Juga : Resmikan SPAM Bango Tahap 1, Pemkot Malang Perkuat Kemandirian Air Bersih untuk Masyarakat

"Kami berkomitmen agar program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air bersih,” ujar AKBP Muhammad Taat Resdi, Kapolres Tulungagung.
Sementara itu, Kepala Desa Pakisrejo, Barno, menyebutkan bahwa sebelum adanya sumur bor, warga harus membeli air tangki berkapasitas 5.000 liter dengan harga Rp300 ribu setiap musim kemarau. Kini, sedikitnya seratus rumah di Dusun Jinggring telah terlayani air bersih dari sumur baru tersebut.
Baca Juga : Sumur Sejarah di Pamekasan Jadi Sumber Kehidupan Ribuan Warga
“Pengelolaan sumur dilakukan oleh kelompok masyarakat dengan tarif terjangkau untuk menutup biaya listrik dan perawatan,” jelas Barno.
Program pembangunan sumur bor ini diharapkan terus berlanjut demi mendukung kemandirian serta meningkatkan kesejahteraan warga pedesaan di Kabupaten Tulungagung. (Beny Setiawan/Nevenia)
Baca Juga : Sumber Air Mengecil, Puluhan Keluarga Di Tulungagung Alami Krisis Air Bersih
Editor : M Fakhrurrozi



















