Respon cepat dilakukan PHE WMO atas tragedi Hull rig Taurus 2 yang berada di perairan Sepulu Bangkalan. Peristiwa ini mengakibatkan dua perahu yang mengangkut sebanyak 16 nelayan asal Gresik yang berada di bawah rig tertimpa bangunan rumah kontainer yang jatuh.
Peristiwa yang diketahui terjadi pada hari Rabu (12/6/2024) juga mengakibatkan 8 orang nelayan selamat dan delapan orang nelayan hilang. Sampai dengan saat ini satu orang yang hilang atas nama Naharuddin Syafa sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunua dan masih ada tujuh nelayan lagi yang masih belum ditemukan.
Enam nelayan yang belum ditemukan adalah M. Lutfi, Wawan Aris, Mulyono, Abdul Ghofar dan Oji. Keenamnya warga desa Kroman Gresik serta 1 orang Haris asal desa Blandongan Gresik.
Sedangkan 2 dari 8 korban yang selamat berdasarkan informasi saat ini menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Baca Juga : ITS Terima 2.211 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024, Vokasi Paling Diminati
Fitri Erika SR Manager Relations Regional 4 menjelaskan pasca mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut PHE WMO segera mengaktifkan site emergency response team ( SERT) guna melakukan observasi ke lokasi kejadian yang dilakukan team marine dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan eksternal polsek Sepulu Bangkalan.
" Setelah mengaktifkan site emergency response team (SERT), team marine segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan observasi sambil melakukan koordinasi dengan polsek sepulu bangkalan", Ujar Erika.
Erika juga menambahkan bahwa Taurus 2 merupakan platform yang tidak aktif sejak tahun 2006 sebelum masa alih kelola Blok West Madura offshore ke Pertamina.
Meskipun sumur tersebut tidak aktif saat Blok WMO dioperasikan oleh Pertamina, perusahaan tetap melakukan upaya terbaik untuk menangani peristiwa ini.
"Jatuhnya hull rig Taurus 2 sendiri diketahui berdasarkan laporan seorang nelayan yang merupakan bagian dari program community based security dimana masyarakat di sekitar operasi migas turut mengamankan aset sebagai objek vital nasional ( Obvitnas ) yang harus dijaga bersama" pungkasnya.(Moch Sahid)
Editor : Ferry Maulina