NGAWI - Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan di Kabupaten Ngawi hingga saat ini masih tergolong sangat rendah. Dalam satu tahun, target PAD dari sektor tersebut hanya ditetapkan sebesar Rp36 juta.
Sumber PAD sektor perikanan selama ini sepenuhnya bergantung pada Balai Benih Ikan (BBI). Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, menjelaskan bahwa target PAD BBI per tahun hanya sekitar Rp36 juta, dan hingga kini realisasinya baru mencapai 75 persen atau sekitar Rp27 juta.
Rendahnya PAD, menurut Eko Yudo, disebabkan karena fungsi utama BBI bukan berorientasi PAD, melainkan menjaga keberlangsungan komoditas ikan air tawar di berbagai waduk di Ngawi. Meski demikian, ia optimistis sektor perikanan masih memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan daerah ke depannya.
Hingga kini, PAD sektor perikanan masih terbilang rendah. Berbagai terobosan dinilai perlu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi perikanan, mengingat Ngawi memiliki banyak sumber daya air tawar yang dapat dikembangkan.
Baca Juga : Pastikan Stok Aman, Pemkot Surabaya Gelontorkan 14 Ton Beras
Editor : JTV Madiun




















