BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur di Bumi Etam. Kegiatan yang digelar di Kota Balikpapan ini mencatat nilai transaksi final mencapai Rp 1,053 triliun.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saya mengapresiasi dan menyambut baik acara Misi Dagang ini. Kalau Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Kalimantan Timur saat ini adalah jantung dari ibukota negara. Apabila gerbangnya sudah raksasa, ke depan Kaltim menjadi provinsi raksasa pula,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.
Menurut Seno, kolaborasi seperti ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah, terutama Kaltim yang kini menjadi pusat perhatian nasional sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Misi Dagang dan Investasi ini mempertemukan pelaku usaha dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur, serta menghasilkan berbagai kesepakatan strategis. Selain penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 6 Perangkat Daerah, 10 BUMD, dan 4 asosiasi, kegiatan ini juga mencakup penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antar pelaku usaha, disaksikan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Kaltim.
Baca Juga : Pemprov Kaltim Apresiasi Misi Dagang Jatim: Sinergi Perdagangan Dongkrak Ekonomi Daerah
Salah satu pelaku usaha yang terlibat, Bayu Adi Setiawan dari PT Matahari Sakti (perusahaan asal Surabaya di bidang pakan ikan), menyatakan manfaat besar yang diperoleh dari gelaran ini.
“Terima kasih kepada Ibu Khofifah. Ini pertama kali kami mengikuti acara misi dagang. Dan Alhamdulillah tadi kami sudah tandatangani kerjasama dengan total transaksi Rp 124 miliar per tahun dengan UD Novan Budidaya asal Kaltim,” kata Bayu. “Jadi dari kami sediakan pakan ikan untuk para petani ikan di Kaltim sini,” tambahnya.
Baca Juga : Ekonomi Jatim Tumbuh 5 Persen Ungguli Nasional, TPT Turun Jadi 3,61 Persen
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa misi dagang bukan hanya transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi upaya memperkuat kedaulatan pasar dalam negeri. Ia menyebut kinerja ekonomi Jatim terus menunjukkan performa positif.
“Pada Triwulan I-2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5 persen (y-on-y) dengan nilai PDRB ADHB mencapai Rp 819,30 triliun. Nilai ekspor tahun 2024 pun mencapai USD 25,79 miliar, tumbuh 20,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” terang Khofifah.
Baca Juga : Kepala DKP Provinsi Jawa Timur Terima Penghargaan sebagai Tokoh Transformasi Kelautan dan Perikanan
Ia menambahkan, realisasi investasi Jawa Timur pada 2024 mencapai Rp 147,3 triliun, meningkat 1,5 persen dari 2023. Dari sisi perdagangan antarwilayah, Jatim juga mencatat surplus terbesar di Indonesia senilai Rp 209 triliun pada 2023. Pada triwulan pertama 2025, Jatim mencatat ekspor Rp 396,42 triliun dan impor Rp 332,15 triliun, dengan **surplus Rp 64,27 triliun**.
“Oleh karena itu, kami berharap Misi Dagang ini dapat memperkuat kerjasama ekonomi antar wilayah sehingga mampu mewujudkan kedaulatan ekonomi dalam negeri,” tegasnya.
“Semoga kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat menciptakan sinergitas mewujudkan kekuatan pasar dalam negeri dengan bangga, mau membeli, serta memakai produk buatan negeri sendiri,” lanjutnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu Jatim
Turut hadir dalam acara ini Deputi Bidang Investasi dan Pendanaan Otorita IKN Agung Wicaksono, Kepala OJK Jatim Yunita Linda Sari, Kepala OJK Kaltim dan Kaltara Parjiman, serta jajaran perangkat daerah dari kedua provinsi.(*)
Editor : A. Ramadhan