TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek secara resmi meluncurkan Sekolah Rakyat yang akan menampung 69 siswa dari berbagai wilayah. Proses pembelajaran di sekolah ini akan menggunakan sistem boarding school atau asrama.
Ke-69 siswa yang berasal dari tingkat SD hingga SMP itu akan menempati lokasi sekolah yang berlokasi di bekas Kantor Disperinaker Trenggalek.
Peresmian Sekolah Rakyat Trenggalek ini mencatatkan sejarah sebagai yang ke-50 di Indonesia. Kehadirannya juga dimaksudkan untuk mendukung tujuan Presiden Prabowo Subianto dalam program "Asta Cita".
"Kami menyiapkan tenaga pendidik dari Dinas Pendidikan, PPPK Kemensos, tenaga kesehatan, hingga psikolog. Tujuannya agar siswa dapat pendidikan layak dan inklusi," ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam sambutannya.
Baca Juga : Bupati Trenggalek Tegur Peneliti UGM yang Kunjungi Lokasi Eksplorasi Tambang Emas
Ia juga berharap ke depannya Sekolah Rakyat Trenggalek dapat menerima dan memfasilitasi siswa dengan disabilitas.
Untuk mendukung kenyamanan siswa, sekolah juga menyediakan wali asuh dan wali asrama. Hal ini bertujuan agar para siswa, yang datang dari berbagai daerah, dapat cepat beradaptasi dan proses pembelajaran pun berjalan lancar.
Salah satu siswi, Dea Anandasari dari Kecamatan Munjungan, mengaku sangat senang bisa bersekolah di sini.
Baca Juga : Demi Tingkatkan IPM, Pemkab Trenggalek Gratiskan Retribusi bagi Toko Buku
"Saya merasa nyaman dan bisa mengenal teman baru dari berbagai wilayah," tutur Dea.
Pemkab Trenggalek berkomitmen untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat. Langkah ini diambil untuk memastikan program ini berjalan optimal dan dapat merealisasikan program Pemerintah Pusat. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri