PACITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan terus memacu persiapan pembangunan Sekolah Rakyat sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah proses pengurukan lahan di Kelurahan Sidoharjo, yang menjadi lokasi pembangunan sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan, Suparlan, menjelaskan bahwa pengurukan dan pengukuran lahan menjadi tahap awal dalam rangka persiapan pembangunan fisik. Tim dari DPUPR juga telah turun langsung untuk memastikan kesiapan teknis lokasi.

“Pengurukan ini merupakan persiapan jika pembangunan fisik segera dilaksanakan. Kami bergerak cepat sesuai arahan pimpinan,” ungkap Suparlan.

Sementara itu, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan program strategis daerah yang bertujuan memberikan solusi pendidikan bagi anak-anak potensial yang menghadapi kendala ekonomi. Menurutnya, keberadaan sekolah ini akan membuka peluang lebih besar bagi siswa berprestasi agar dapat mengembangkan diri tanpa terbebani masalah biaya pendidikan.

Baca Juga :   RPJMD 2025–2029 Dikritik Fraksi DPRD Pacitan, Jalan Rusak dan Kemiskinan Jadi Sorotan

“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat akan segera dibangun di Pacitan. Ini solusi bagi anak-anak yang memiliki potensi besar namun terkendala secara ekonomi agar mereka bisa fokus belajar,” ujar Bupati.

Selain mempersiapkan lahan, Pemkab Pacitan juga telah mengajukan permohonan penambahan kuota rombongan belajar (rombel) kepada Kementerian Sosial. Dari semula dua rombel, diharapkan bisa ditingkatkan menjadi enam rombel pada tahap awal pembangunan.

Pemerintah daerah berharap pembangunan fisik sekolah dapat dimulai pada tahun ini, sembari terus melakukan kajian kebutuhan dan kesiapan lainnya untuk memastikan keberlangsungan program secara berkelanjutan.

Baca Juga :   Regulasi Ketat dan Harga Anjlok, Nelayan Benur di Pacitan Tertekan

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi sarana pendidikan inklusif yang mencetak generasi muda Pacitan yang unggul dan berdaya saing, meskipun berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang beruntung. (Edwin Adji)