NGAWI - Pemerintah Kabupaten Ngawi terus mendorong penguatan sektor pertanian, khususnya komoditas tembakau, dengan menjalin kemitraan bersama pihak swasta. Pada musim tanam 2025 ini, Pemkab menggandeng PT Merabu Tembakau sebagai mitra strategis untuk menampung hasil panen dari ratusan hektare lahan tembakau milik petani lokal.
Tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Ngawi yang banyak ditanam saat musim kemarau. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi, tanaman tembakau juga lebih tahan terhadap kekeringan dibanding komoditas lain.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Hendro Budi Suryawan, mengungkapkan bahwa tembakau masih menjadi pilihan utama petani di musim kemarau meskipun mengalami penurunan luasan tanam.
“Pada tahun ini, luas tanam tembakau di Ngawi tercatat 1.494 hektare, sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.790 hektare. Penurunan ini dipengaruhi musim kemarau basah dan tingginya harga gabah,” jelas Hendro.
Baca Juga : Terendam Banjir, Puluhan Hektar Tanaman Tembakau Gagal Panen
Untuk memperkuat jaminan pasar bagi petani, kemitraan dengan PT Merabu Tembakau disiapkan untuk menyerap hasil panen dari sekitar 241 hektare lahan tembakau. Sementara itu, petani tembakau di luar kemitraan tersebut akan didampingi oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi dalam proses pemasaran.
Harga jual tembakau saat ini berada di kisaran Rp45.000 hingga Rp52.000 per kilogram, tergantung dari kualitas tembakau yang dihasilkan.
Dengan adanya kemitraan ini, diharapkan kesejahteraan petani tembakau semakin meningkat dan jalur distribusi hasil pertanian bisa berjalan lebih efisien serta berkelanjutan.
Editor : JTV Madiun