SURABAYA - Koalisi besar dalam pilpres 2024 terus mencuat, bahkan PDI Perjuangan membuka peluang ikut bergabung dengan rencana koalisi tersebut, namun dengan syarat mendapatkan jatah capres, menyikapi itu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan semua masih dalam tahap komunikasi.
Sinyal mengenai pembentukan koalisi besar dalam beberapa waktu terakhir terus mengemuka, terlebih pasca pertemuan lima ketua umum parpol dalam agenda di DPP PAN akhir pekan lalu, Kegiatan bertajuk silaturahmi ramadan itu juga dihadiri Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan pembicaraan mengenai pembentukan koalisi besar untuk Pilpres 2024 terus dilakukan. Hal ini tak menutup peluang bangunan koalisi antar berbagai poros dibentuk dalam waktu dekat.
Koalisi besar merupakan sinyal bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Gerindra dan PKB. Belakangan PDI Perjuangan membuka peluang ikut bergabung dengan rencana koalisi tersebut.
"KIB, Golkar PAN dan PPP sedang berusaha lagi pembicaraan agar bisa membuat koalisi kebangsaan. Koalisi yang komitmen kebangsaan dengan Gerindra, PKB dan tentu dengan PDI Perjuangan," kata Zulhas saat ditemui disela kegiatan di Kantor PAN Jatim.
Saat disinggung mengenai sarat yang diajukan PDI Perjuangan, Zulhas menyebut semuanya masih terus dibicarakan. Sebelumnya, elit PDI-P menyatakan setuju dengan koalisi besar dengan syarat jatah capres merupakan kader mereka. Menurut PDI-P hal itu logis.
Namun, Zulhas menyebut semua harus dibicarakan terlebih dahulu. "Iya kan ngomong dulu. Soal capres kan ketemu dulu baru nanti dirunding siapa capresnya dan wapresnya," ucap Zulhas.
Reporter:Dewi Imroatin
Editor : Vita Ningrum