JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mempersiapkan pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang mulai berlaku pada Februari 2025 mendatang.

PKG merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Program ini diberikan kepada warga masyarakat yang berulang tahun sebagai kado dengan tujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.

Jelang pelaksanaannya, Kemenkes telah menerbitkan aturan pelaksanaan PKG, yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01/07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun.

Aturan ini mulai diberlakukan mulai 21 Januari 2025 dan digunakan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PKG, termasuk pemerintah pusat dan daerah, fasilitas kesehatan tingkat pertama, laboratorium kesehatan masyarakat, serta organisasi profesi.

Sasaran yang dituju dari PKG ini adalah semua masyarakat Indonesia, dengan beberapa fokus, seperti PKG Hari Ulang Tahun, yakni bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) dan bagi usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia).

Selain itu, terdapat PKG Sekolah yang ditujukan untuk anak usia 7–17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru, dan PKG Khusus bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun. Ini meliputi pemeriksaan kesehatan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Juru bicara Kemenkes, Widyawati menjelaskan bahwa pelaksanaan program PKG ini didukung oleh apilikasi SATUSEHAT Mobile. Semua aksesnya terdpat di sana mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan.

"Bagi masyrakat yang telah mendaftar, nanti akan mendapat tiket pemeriksaan yang dikirim melalui aplikasi SMS atau WhatsApp," kata Widyawati, dalam keterangan resmi di Jakarta.

"Pengingat akan dikirim pada H-30, H-7, H-1, dan pada hari H ulang tahun. Selain itu, pada H-7 sebelum ulang tahun, peserta juga akan menerima kuesioner skrining yang perlu diisi secara mandiri," imbuhnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan PKG ini nantinya disesuaikan dengan usia sebab setiap kelompok sasaran memiliki perbedaan tersendiri.

Bagi bayi yang baru lahir, pemeriksaan meliputi deteksi dini terhadap kondisi seperti kekurangan hormon tiroid, G6PD, adrenal, penyakit jantung bawaan kritis, serta masalah pertumbuhan.

Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, serta deteksi dini terhadap penyakit tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia, dan diabetes melitus.

Sementara, pemeriksaan pada usia dewasa mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular, paru seperti tuberkulosis dan PPOK, deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, fungsi indera, serta kesehatan jiwa, hati, dan calon pengantin.

Adapun bagi lanjut usia, pemeriksaan akan difokuskan terhadap deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera, serta kesehatan jiwa dan hati.

Dengan adanya program ini, Kemenkes berharap masyarakat dapat memanfaatkannya untuk bisa lebih sadar terhadap kesehatan diri sendiri.

"Deteksi dini sangat penting untuk pencegahan penyakit yang lebih serius, Kami ingin memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk menjaga kesehatannya dan mencegah masalah kesehatan di masa depan," tutur Widyawati.