PONOROGO - Lima pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Ponorogo menjadi korban ledakan petasan rakitan saat mereka merakit bahan peledak tersebut di sebuah rumah warga di Jalan Irawan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Ponorogo, Selasa (20/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Petasan yang diduga akan digunakan untuk menerbangkan balon udara pada perayaan Idul Adha 1466 H mendatang tersebut meledak secara tiba-tiba dan menyebabkan luka serius pada kelima pelajar. Dua korban di antaranya, yakni Dimas dan Yudi, masih dirawat intensif di RSUD dr. Harjono Ponorogo karena mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh, termasuk kaki, lengan, mata, dan alat kelamin.
Selain menyebabkan korban luka, ledakan juga mengakibatkan kerusakan fisik pada rumah tempat perakitan. Kaca jendela pecah dan pintu rumah jebol akibat kuatnya ledakan yang terjadi.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa tiga dari lima korban. "Ledakan terjadi tengah malam dan membuat warga sekitar terkejut karena suaranya sangat keras," ungkapnya.
Baca Juga : Polres Tulungagung Amankan 14 Anak Diduga Pelaku Balon Udara
Suparno, salah satu tetangga korban, mengaku tak menyangka bahwa di lingkungan tempat tinggalnya ada aktivitas berbahaya seperti merakit petasan. "Saya sangat terkejut, apalagi tahu yang terlibat anak-anak sekolah," ujarnya.
Dari hasil penyisiran lokasi, polisi berhasil mengamankan delapan petasan siap pakai, satu bungkus kertas mercon kosong, serta satu balon udara yang diduga akan diterbangkan saat Idul Adha. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Ponorogo.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak agar tidak terlibat dalam aktivitas berbahaya seperti merakit petasan, yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa.
Editor : JTV Madiun