Menu
Pencarian

Membedah Tantangan NU Menciptakan Sumber Daya Profesional di Era Digital

Portaljtv.com - Minggu, 5 Februari 2023 20:25
Membedah Tantangan NU Menciptakan Sumber Daya Profesional di Era Digital
Diskusi pendidikan tentang NU di Unusa

SURABAYA - Sunan Fanani, Sekretaris LP Ma'arif Jawa Timur mengungkapkan, Nahdlatul Ulama (NU) saat ini telah menyiapkan sumber daya yang profesional dalam menciptakan anak didik yang berkualitas. Menurutnya, di tengah persaingan global mau tidak mau NU harus hadir dalam upaya menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.

"Maka dari itu yang dilakukan NU dijadikan sebagai alat utama untuk perubahan budaya di masyarakat," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi ilmiah 'Menyambut 1 Abad NU: Arah Pendidikan NU di Era Digital' yang digelar Wartawan Pendidikan NU bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (4/2/23) sore.

Sunan menuturkan, LP Ma'arif NU telah melangkah untuk menghadapi era digital. Adapun ketiga langkah tersebut, yakni melakukan analisa akan kebutuhan dan kondisi. 

"Karena kita tahu lembaga pendidikan di lingkungan NU itu tidak semuanya sama. Jadi mereka berbeda kualitasnya," ujar Sunan.

Baca Juga :   Warga Kejawen dan Nahdliyin di Trenggalek bersatu Dukung Prabowo-Gibran

Selanjutnya, kata Sunan, melakukan analisa tentang kebutuhan di masing-masing lembaga itu sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. 

"Jadi antar sekolah nantinya akan berbeda. Saya berikan contoh bahwa hari ini sekolah di Jombang tentunya berbeda dengan mereka yang ada di Malang. Maka dari itu LP Ma'arif juga akan menyiapkan program yang dibutuhkan masing-masing sekolah di daerah," jelasnya.

Yang terakhir, bagaimana menciptakan prestasi dengan cara memperbanyak upaya melibatkan anak didik LP Ma'arif NU dalam olimpiade, baik nasional maupun internasional.

Baca Juga :   Cerita Khofifah Tiba di Venue Satu Abad NU Dibonceng Motor Oleh Ajudannya

"Tujuannya adalah untuk membiasakan anak muda NU untuk bisa bersaing dengan masyarakat global," tegasnya.

Diskusi tersebut juga menghadirkan M. Adri Budi, Prinsipal Manager Inovasi Jawa Timur, yang menyoroti tingkatan kualitas pembelajaran di ruang madrasah. Dengan adanya tingkatan pembelajaran apapun bentuknya, digital maupun non digital, akan mempengaruhi perilaku anak hingga perilaku guru.

"Otomatis akan berdampak pula pada perangkat-perangkat lain yang harus disiapkan di madrasah. Kelas yang nyaman akan turut pula berdampak pada aktivitas belajar anak di kelas," kata Adri.

Baca Juga :   Totalitas untuk NU, Erick Thohir Makin Kuat Raih Dukungan

Menurut Adri, di masa pandemi ada banyak guru yang telah membuat tutorial khusus untuk perangkat pembelajaran.

"Di masa pandemi guru lebih kreatif dan inovatif menyiapkan media ajar," tandasnya.

Adapun Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng, Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jatim, menuturkan sejatinya warga Nahdliyin sudah mengerahkan segala upaya dalam memobilisasi massa. Namun terkadang masih agak tidak profesional.

Baca Juga :   Puncak Satu Abad NU, Muslimat NU dan Pemprov Jatim Gelar Operasi Beras Murah

"Kita harus bisa menjadi orang-orang yang profesional. Apalagi di era teknologi ini tantangan menjadi tidak ringan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi yang dihadiri kalangan guru, mahasiswa, dan dosen. 

Menurutnya, salah satu cara untuk menjawab tantangan tersebut adalah memperbaiki bidang pendidikan terutama di jenjang perguruan tinggi.  

"Hindari juga gesekan. (Diakui atau tidak) kita ini masih sering gegeran (ribut) sendiri," tukas rektor Unusa ini.

Baca Juga :   Azzam, Pelantun Sholawat Asyghil Satu Abadi NU Jago Bermain Sepatu Roda

Dalam diskusi yang digelar dalam rangka menyambut perayaan 1 abad NU itu juga dihadiri Prof Muhammad Nuh, DEA, Rois Syuriah PBNU, sebagai keynote speaker.

Reporter :Atiqoh Hasan

Editor: Vita Ningrum 





Berita Lain