BANGKALAN - Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur dan sekitarnya mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram (yang biasa disebut LPG melon). Selain langka, harga jual gas bersubsidi tersebut pun melambung tinggi, membuat warga kecil kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari.
Di tingkat pengecer, harga gas LPG 3 kg yang biasanya dijual seharga Rp 20.000, kini melonjak hingga Rp 22.000–Rp 25.000 per tabung. Bahkan, di beberapa pengecer, stok LPG melon kosong selama beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat para ibu rumah tangga kebingugan saat memasak.
“Setelah hari raya Idul Fitri ini gas langka. Kalaupun ada, harganya mahal banget. Akhirnya masak pakai kayu bakar saja,” kata Sunaria, warga Socah, Bangkalan yang kini kembali menggunakan tungku tradisional untuk memasak, Jumat (18/4/2025).
Menurut Sunaria, sejak gas LPG di daerahnya susah didapatkan. Dia setiap hari mengumpulkan ranting kayu yang memang ada di sekitar pekarangan dan kebun miliknya untuk memasak.
Baca Juga : Di Madiun, Stok Minyak Kita Langka, Harga Beras Meroket Jelang Ramadhan
“kayu itu saya ambil dari kebun untyuk keperluan masak untuk sementara ini sampai LPG ada penurunan harga,” ucapnya
Kelangkaan gas LPG melon juga dibenarkan salaha satu pengecer Qomaruddin, kelangkaan terjadi dikarenakan pendistribusian LPG dari agen menurun.
“Kemaren waktu pengambilan LPG biasanya saya bawa 19 tapi hanya dijatah 3 LPG,” kata Qomaruddn
Ia menyampaikan bawah Kelangkaan dan naiknya harga LPG bersubsidi itu terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri hingga sekarang.
“Setelah lebaran pendistribusian LPG bersubsidi belum normal hingga hari ini.” ungkapnya. (Moch. Sahid)
Editor : JTV Madura