MADIUN - Rencana pembongkaran tugu perguruan pencak silat masih menjadi pembicaraan panas. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun meminta agar rencana itu dikaji kembali.
Pemprov Jawa Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengeluarkan imbauan untuk membongkar tugu perguruan pencak silat. Pembongkaran tersebut dilakukan secara mandiri oleh masing-masing perguruan silat.
Tono Suharyanto, ketua IPSI Kota Madiun mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan 14 perguruan pencak silat terkait rencana pembongkaran tersebut. Pembongkaran tugu dinilai perlu dilakukan pendekatan lebih lanjut. Jangan sampai hal itu memunculkan polemik dan konflik baru.
“Langkah paling bijak adalah kita melaksanakan imbauan tugu-tugu di wilayah rawan konflik ditutupi kain hitam,” ucap Tono suharyanto.
Sementara itu, Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto mengatakan pihaknya saat ini fokus terhadap pengamanan kegiatan suro PSHT dan PSHW Tunas Muda.
“Saat ini kami sedang fokus giat dalam rangka Suroan di mana saudara-saudara kita dari PSHT dan PSHW melaksanakan 2 kegiatan. Kami ingin kegiatan-kegiatan ini berjalan lancar, aman, dan tertib,” ujar AKBP Agus Dwi Suryanto.
Kapolres juga mengimbau tugu pencak silat ditutup kain hitam atau gelap selama giat suroan.
Menurut perguruan pencak silat harus ikut berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada warganya. Selain itu, Kapolres juga mengimbau agar semua pihak mematuhi maklumat suro damai yang telah disepakati. (Kriswanto)
Editor : Iwan Iwe