Saya memiliki trauma masa kecil yang masih sering muncul dalam bentuk mimpi buruk dan rasa cemas yang tiba-tiba. Trauma ini membuat saya sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain, terutama dalam hal kepercayaan. Apa langkah pertama yang bisa saya ambil untuk mulai menyembuhkan trauma ini dan menjalani hidup dengan lebih tenang?

Maya, Banyuwangi

Jawaban: 

Trauma merupakan reaksi maladaptif yang dapat muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Secara umum, gejala trauma terdiri dari empat ciri, yaitu: 

1. Ingatan pengalaman traumatis yang berulang

Gejala ini berkaitan dengan pengalaman traumatis yang terus-menerus masuk ke dalam pikiran. Biasanya, individu akan sering mengalami mimpi buruk serta ingatan tentang pengalaman traumatis dapat muncul secara tiba-tiba dan berulang. 

2. Penghindaran

Gejala ini melibatkan upaya untuk menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman traumatis (situasi, tempat, orang, benda, pikiran, atau perasaan yang mengingatkan kembali kenangan traumatis).

3. Perubahan pikiran dan suasana hati

Terdapat perubahan cara pandang terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya menjadi negatif. Hal ini ditunjukkan dengan perasaan bersalah yang berlebihan, merasa tidak berharga, sulit percaya dengan orang lain, serta berpikir pesimis akan hidup. 

4. Peningkatan kewaspadaan

Kondisi dimana tubuh dan pikiran seseorang berada dalam kondisi waspada yang berlebihan sehingga seolah-olah sedang menghadapi ancaman meskipun situasi sebenarnya aman. Hal ini ditunjukkan dengan reaksi takut yang berlebihan, sering terbangun di malam hari, mudah marah, dan sulit fokus dengan tugas yang sedang dikerjakan. 

Gejala-gejala trauma bisa menetap selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, mengatasi trauma memerlukan keberanian, komitmen, dan kesabaran. Langkah-langkah awal yang dapat Anda lakukan: 

1. Penerimaan Diri

Langkah awal yang sangat baik dari diri Anda adalah Anda peka dan menyadari bahwa Anda sedang tidak baik-baik saja sehingga perlu mencari pertolongan dan bantuan dari profesional (psikolog atau psikiater). Anda dapat mulai mencari terapis/psikolog/psikiater yang memiliki pengalaman dalam menangani trauma karena ketika sudah mengganggu fungsi keseharian (pekerjaan, relasi sosial, dan lainnya), Anda perlu mengikuti terapi untuk mengurangi gejala-gejala yang dirasakan sudah mengganggu tersebut. Anda dapat mengakses link https://data.ipkindonesia.or.id/cari-psikolog/ untuk mencari psikolog klinis sesuai domisili Anda atau bisa mengunjungi puskesmas atau rumah sakit yang memberikan layanan psikologi atau psikiatri.  

2. Mengubah Cara Pandang Baru Tentang Trauma

Anda dapat menulis surat kepada diri sendiri saat Anda masih kecil yang berisi mengenai pengakuan akan perasaan dan pengalaman tidak menyenangkan yang pernah Anda alami; tuliskan cinta, kasih sayang, dan dukungan yang Anda berikan terhadap diri Anda di masa kecil; berikan apresiasi bahwa Anda adalah sosok yang sudah tangguh bertahan hingga saat ini; dan ubah perspektif bahwa trauma yang dialami adalah sebuah pelajaran bermakna dan sumber kekuatan bukan sebuah beban; dan tuliskan tujuan atau harapan positif di masa depan. 

3. Meditasi

Teknik meditasi/yoga dapat membuat Anda lebih rileks dan lebih mampu untuk mengelola kecemasan yang Anda rasakan. 

4. Belajar Membangun Hubungan yang Aman dan Suportif

Sebelum memulai relasi yang lebih jauh dengan orang lain, kenali dulu lingkungan sekitar Anda. Jika dirasa sudah cukup aman, fokuslah membangun hubungan yang hangat dan suportif dengan orang lain. Berilah kesempatan pada diri Anda untuk berbagi perasaan dan pikiran Anda dengan orang lain yang Anda percayai. 

5. Membuat Jurnal Emosi

Tuliskan perasaan dan pikiran yang Anda rasakan setiap harinya baik perasaan negatif maupun positif sehingga Anda lebih dapat memahami pola emosi yang sering Anda rasakan. Fokuslah pada emosi positif yang sering Anda rasakan dan kenali sumber pengalaman apa yang dapat mengubah emosi negatif Anda menjadi lebih positif. (*)

Stefani Virlia, S.Psi., M.Psi., Psikolog

School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya

https://www.ciputra.ac.id/psy/

Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.

Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!