Seperti yang telah kita ketahui, kebijakan makan siang gratis merupakan salah satu program utama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumig Raka.
Program ini merupakan salah satu program unggulan pasangan presiden dan wakil presiden ini ketika berkampanye. Mau tidak mau, program ini harus terlaksana sesuai dengan yang telah dijanjikan.
Perhitungan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan di berbagai kalangan, baik itu masyarakat ataupun pihak yang tidak setuju dengan program ini.
Sebab, hal tersebut dirasa akan membuang-buang anggaran negara. Namun, topik ini dibantah dengan pernyataan yang sangat kontra dengan hasil perhitungan Prabowo.
Baca Juga : Presiden Prabowo Tekankan Efisiensi Anggaran di Pemerintahan dengan Kurangi Kegiatan Seremonial
Prabowo menjelaskan, program makan siang gratis, yang kini disebut makan bergizi gratis, akan dijalankan menggunakan alokasi dana Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dan perlindungan sosial.
Menurutnya, anggaran 2024 untuk pendidikan dan perlindungan sosial saja sangat besar dan dirasa cukup untuk memulai program ini.
Pada saat kampanye berlangsung, prediksi yang dikeluarkan untuk program ini membutuhkan anggaran sebesar Rp460 triliun, dengan sasaran memberikan makan bergizi kepada pelajar siswa dan siswi.
Saat itu, dijelaskan juga program ini akan diberikan kepada kurang lebih 83,7 juta jiwa yang mencakup anak usia dini, siswa jenjang SD, SMP, SMA, pesantren, dan ibu hamil.
Prabowo menjelaskan program makan bergizi gratis ini akan dilaksanakan menggunakan alokasi APBN untuk pendidikan dan perlindungan sosial.
"Kalau kita lihat, anggaran kita untuk 2024 alokasi untuk stunting, alokasi untuk pendidikan, alokasi untuk perlindungan sosial sangat-sangat besar," jelasnya.
Dalam pemaparannya, Prabowo mengatakan jika anggaran pendidikan pemerintah ada dana sebanyak Rp660 triliun.
Sementara, anggaran yang disiapkan untuk bantuan sosial sebanyak Rp500 triliun. Apabila pemerntah mengambil dana tersebut, maka program ini dapat dijalankan.
Prabowo sangat optimis terhadap program makan bergizi gratis ini akan segera terlaksana seperti yang telah dihitung. Menurutnya, pengalokasian semacam ini jauh lebih jelas dibanding dengan mengatasi akar permasalahan sosial.
Sementara, menurut salah satu politisi partai Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, sangat mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo. Pihaknya akan mengawal program tersebut hingga sukses di Surabaya.
Dengan program tersebut, tentu dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Saat ini, DPRD Kota Surabaya bersama Pemkot tengah mengodok alokasi anggaran sembari menunggu realisasi dari pemerintah pusat.
"Tidak sedikit memang anggaranya. Nanti sharing Anggaran pusat dan daerah. Dibutuhkan kerja sama semua pihak," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai, Senin (29/11/2024).
Sebagai informasi, DPRD Kota Surabaya bersama Pemkot Surabaya telah membahas progam Makan Bergizi Gratis untuk siswa di Surabaya tersebut dengan anggaran mencapai Rp1 triliun. Meski begitu, hingga saat ini anggaran tersebut masih dalam pembahasan DPRD Kota Surabaya.
Dalam penjabaran di atas, menurut hasil dari beberapa pakar menilai bahwa anggaran ini masih sangat tidak masuk akal.
Jika dibandingkan dengan hanya untuk memberi makanan gratis, maka akan lebih bermanfaat untuk pemberian bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Namun, hingga saat ini masih belum ditemukan kejelasan anggaran itu akan merugikan atau tidak untuk negara.
Menimbang perhitungan yang telah disebut di atas, masih relevan dengan perhitungan dana yang telah di tetapkan. Jadi program ini tidak akan menjadi masalah yang serius untuk anggaran pengeluaran negara. (*)
*) Hafidz Rachmad Hidayatullah, mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya
Editor : Khasan Rochmad