SURABAYA - Penyakit cacar monyet atau monkeypox (mpox) menjadi perhatian serius pemerintah. Terlebih adanya temuan belasan kasus cacar monyet di DKI Jakarta.
Namun, kasus mpox dipastikan belum ditemukan di Kota Pahlawan. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Nanik Sukristina.
"Di Kota Surabaya sampai dengan hari ini belum ada kasus mpox yang dilaporkan," ungkap Nanik seperti dikutip, Kamis (02/11/2023).
Kendati demikian, Nanik meminta agar masyarakat mewaspadai cacar monyet. Karena penyakit ini dapat menular ke semua umur baik dari hewan maupun manusia.
Baca Juga : Dinkes Pastikan Belum Ada Temuan Kasus Pneumonia Misterius di Surabaya
Masyarakat diimbau untuk menghindari kontak langsung dengan hewan penular yang terinfeksi mpox. Seperti hewan pengerat, marsupial dan primata.
Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi cacar monyet. Mulai dari demam di atas 38 derajat, muncul ruam di beberapa bagian tubuh.
Yang paling parah muncul kelenjar getah bening di leher, sakit kepala hebat hingga merasa kelelahan. Gejala tersebut harus diwaspadai.
"Seseorang yang mengalami gejala mpox harus diisolasi dan dipantau sesuai petunjuk teaga kesehatan," jelas Nanik.
Karena mudah menular, seseorang yang terinfeksi cacar monyet harus dirawat di rumah sakit yang memiliki ruang isolasi khusus. Petugas yang merawat juga harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.(*)
Editor : A.M Azany