SURABAYA - Pameran seni lukisan yang digelar di Balai Pemuda Surabaya pada 4 hingga 9 Februari 2025, menampilkan karya luar biasa dari Prof. Bambang Tjahjadi. Salah satu karya yang menjadi sorotan utama adalah lukisan berjudul "Mengelola Indonesia".
Dengan penggunaan warna yang abstrak, Prof. Bambang tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga mendorong pemikiran mendalam mengenai kondisi sosial dan politik Indonesia.
Lukisan "Mengelola Indonesia" menggambarkan kompleksitas bangsa ini melalui simbolisme warna yang kuat. Menurut Prof. Bambang, warna kuning yang terdapat di atas merah putih menggambarkan rasa iri dan dengki.
Sementara warna hitam melambangkan keserakahan, dan merah mencerminkan amarah yang sering mewarnai interaksi sosial. Titik-titik putih dalam lukisan tersebut menggambarkan perbuatan baik yang sangat jarang ditemukan.
Baca Juga : Karya lukis seniman di media gitar
"Lukisan ini menggambarkan keruwetan karena mengelola Indonesia itu memang ruwet dan tidak mudah, banyak kepentingan yang tumpang tindih. Setiap goresan pada lukisan ini memiliki maknanya tersendiri,” ujar Prof. Bambang, Rabu (5/2/2025).
Dia juga berharap agar masyarakat, khususnya generasi muda, bisa mengambil pelajaran dari karya ini. "Lukisan ini mengingatkan kita untuk kembali pada dasar-dasar negara yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, dan Sumpah Pemuda," lanjutnya.
Ambar Widijono, selaku penyelenggara pameran, mengungkapkan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap Prof. Bambang yang tetap aktif menciptakan karya-karya luar biasa meskipun telah memasuki usia lanjut.
Baca Juga : 100 Karya Seni Dipamerkan di Galery Raos Kota Batu
"Kami berharap dengan diselenggarakannya pameran lukisan lidi ini, karya Prof. Bambang dapat dikenal lebih luas dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya," ujar Ambar.
Namun, salah satu pengunjung, Wahyu, mengaku lebih tertarik dengan lukisan "Pelabuhan Peti Kemas". Lukisan tersebut memiliki warna kapal yang mencolok dan komposisi yang menarik perhatian.
"Warna dan tekstur yang berbeda memberikan pengalaman baru bagi saya. Selain itu, penempatan lukisan yang langsung menghadap ke pengunjung juga membuat saya lebih tertarik," ujar Wahyu.
Ia berharap dapat melihat lebih banyak karya Prof. Bambang di masa depan karena sangat menyukai seni lukis yang unik seperti karya-karya milik Prof. Bambang.
Pameran ini berhasil menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kesatuan bangsa melalui seni, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus menghargai dan mencintai seni lukis.
Editor : A.M Azany