MADIUN - Hujan deras yang mengguyur Kota Madiun sejak Jumat (6/12/2024) sore hingga malam hari menyebabkan luapan sungai di beberapa wilayah. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam, termasuk ruas jalan alternatif menuju Kabupaten Madiun dan Surabaya yang ikut tergenang air.
Di Kelurahan Banjarrejo, Kecamatan Taman, luapan air sungai bahkan masuk ke dalam tiga rumah warga. Peristiwa ini merupakan kali kedua terjadi pada musim hujan tahun ini, membuat warga semakin khawatir terhadap potensi banjir susulan jika hujan deras terus mengguyur.
Menurut Suwito, Ketua RT setempat, luapan air dipicu oleh hujan deras yang tak hanya mengguyur Kota Madiun tetapi juga daerah hulu sungai. Selain itu, kondisi sungai yang dangkal atau tersumbat memperburuk situasi.
“Lebatnya hujan sehingga membuat aliran sungainya tidak mampu karena dangkal atau tersumbat, jadi kita belum tahu apa penyebab sebenarnya. Yang jelas sudah dua kali ini untuk musim penghujan tahun ini,” ujar Suwito.
Baca Juga : DPRD Dorong Perbaikan Jembatan Pucanganom, Usulan Rehab-Rekonstruksi BPBD Masuk Prioritas
Ia berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait segera menangani masalah ini agar tidak terjadi banjir serupa di masa mendatang.
“Kepada pihak terkait, mudah-mudahan ada perhatian untuk memberikan solusi agar tidak terjadi seperti ini lagi, mungkin melakukan pengedukian di aliran sungai, karena ini kan dari luapan sungai,” tambahnya.
Tidak hanya rumah warga, banjir juga menggenangi jalan alternatif menuju Kabupaten Madiun dan Surabaya, mengganggu aktivitas warga yang melintasi jalur tersebut. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun masih melakukan pendataan rumah-rumah yang terdampak.
Baca Juga : Hujan Deras di Madiun, Ratusan Rumah Terendam Banjir dan Akses Jalan Terputus
Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Bagi warga di daerah rawan banjir, diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap luapan air sungai, terutama saat curah hujan tinggi. (Kriswanto/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe