KEDIRI - Harga daging ayam di sejumlah pasar di Kota Kediri masih bertahan pada level tinggi dalam tiga bulan terakhir. Kondisi ini menyebabkan penjualan para pedagang turun signifikan hingga 30 persen.
Seperti terpantau di Pasar Setono Betek, harga daging ayam saat ini berada di kisaran Rp 36.000 per kilogram. Angka ini memang turun dari posisi puncaknya yang pernah menyentuh Rp 38.000, namun pedagang mengaku harga saat ini masih relatif mahal dan menggerus laba mereka.
Salah seorang pedagang, Sri Wulandari, mengonfirmasi dampak kenaikan harga ini. "Harganya masih mahal karena di atas Rp 20.000. Dikatakan murah kalau harga ayam hidup di bawah Rp 19.000, kita penjual juga untungnya menipis," ujarnya.
Menurut para pedagang, melambungnya harga daging ayam diduga kuat imbas dari naiknya harga pakan dan tingginya kematian ayam akibat cuaca buruk yang mengganggu panen. Faktor-faktor ini kemudian mempengaruhi stok daging ayam yang beredar di pasaran.
Baca Juga : Harga Daging Ayam di Magetan Tembus Rp 34 Ribu, Pedagang Keluhkan Penjualan Menurun
"Faktornya gagal panen, sentratnya mahal. Gagal panen akibat cuaca buruk sehingga banyak ayam yang mati," jelas Sri Wulandari.
Akibat harga yang tidak bersahabat, volume penjualan turun drastis. Sri Wulandari mengeluh omzetnya turun hingga 30 persen. "Kalau harga normal bisa sampai 150 kg, kalau mahal seperti ini hanya 120 kilogram," keluhnya.
Menyikapi penurunan permintaan ini, para pedagang terpaksa mengurangi stok daging ayam yang mereka jual. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika dagangan tidak laku. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri



















