KABUPATEN MADIUN - Harga cabai keriting di Kabupaten Madiun melonjak tajam hingga menyentuh Rp50.000 per kilogram. Kenaikan ini mencapai hampir lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski hasil panen menurun akibat cuaca yang kurang mendukung, para petani tetap bersyukur karena lonjakan harga mampu menutup biaya produksi yang meningkat.
Salah satu petani cabai asal Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Munirul Ikhwan atau yang akrab disapa Iwan Momon, mengungkapkan bahwa harga cabai keriting saat ini berkisar antara Rp48.000–Rp50.000 per kilogram. Padahal, tahun lalu di bulan yang sama, harga cabai hanya berada di kisaran Rp9.000–Rp10.000 per kilogram.
Menurut Iwan, perbedaan kondisi cuaca menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga dan hasil panen. “Tahun lalu kemarau panjang, panen banyak tapi harga jatuh. Sekarang justru masih sering hujan di musim kemarau, panen berkurang tapi harga tinggi,” ujarnya.
Dari total sekitar 1.800 batang cabai yang ia tanam di lahan seluas 60 ru, hasil panen maksimal biasanya bisa mencapai 8–9 kuintal. Namun tahun ini, Iwan memperkirakan hasilnya hanya sekitar 7 kuintal saja. Selain itu, petani juga harus menghadapi biaya perawatan yang lebih tinggi serta ancaman penyakit tanaman seperti patek dan layu fusarium.
Baca Juga : Warung Kopi Jadi Kedok Prostitusi, Satpol PP Madiun Amankan Belasan PSK
Meski demikian, Iwan dan petani lainnya tetap bersyukur dengan kondisi harga cabai saat ini. Mereka berharap kestabilan harga dapat terus terjaga agar hasil kerja keras di ladang tetap memberikan keuntungan yang layak bagi para petani.(ikul)
Editor : JTV Madiun