PROBOLINGGO - Sejak sebulan terakhir, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo terus mengalami kenaikan, untuk beras medium harganya kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah Rp 9.450. Sedangkan beras premium harganya mencapai Rp12 ribu.
Terus naiknya harga beras ini membuat Dinas Koperasi, Mikro Usaha Kecil, Perdagangan dan Perindustrian melakukan pengecekan di 17 pasar yang dijadikan sampel. Dari 17 pasar, Pasar Paiton, Wangkal, Dringu dan Maron ditemukan harga beras mengalami kenaikan.
"Dari 17 pasar sebagai sampel ada 4 pasar yang mengalami kenaikan harga beras, untuk stok sejauh ini masih aman, "kata Anung Widiarto Kepala DKUPP kab. Probolinggo.
Terus melambungnya harga beras dipasaran, membuat DKUP Kab. Probolinggo dan Satgas Pangan menggelar sidak pada Kamis Pagi (26/1/23), salah satunya di Pasar Dringu.
Baca Juga : Cemari Lingkungan Limbah B3 di Eks PT Kertas Leces Komunitas Peduli Lingkungan Demo
"Kita sidak bersama tim, ada kejaksaan, kepolisian bergabung dalam Satgas Pangan, hasilnya ada kenaikan harga beras, hanya saja paling mencolok harga beras premium,"ujarnya pada portaljtv.com.
Lebih jauh Anung mengungkap, sejumlah faktor menyebabkan harga beras melambung, salah satunya petani memasuki musim tanam, sehingga pengiriman gabah maupun beras dari petani ke pasar sangat minim.
"Saat ini nyaris tidak ada pengiriman gabah atau beras ke pasar maupun menjual ke Bulog, faktor itu yang mempengaruhi harga beras. Jika harganya terus naik, kita akan menggelar operasi pasar," tambahnya.
Baca Juga : Jembatan Gantung Patah Perekonomian Warga Terganggu, Anak-anak Tidak Masuk Sekolah
Sementara menurut Nur Huda Yusyulianto, Wakil Kepala Bulog Probolinggo, Bulog memiliki 3 gudang di Probolinggo, Gudang Klaseman kab. Probolinggo, Gudang Sukoharjo Kota Probolinggo dan Gudang Kedungasem Kota Probolinggo.
"Untuk gudang di Desa Klaseman stok beras kosong, yang ada di gudang Sukoharjo dan Kedungasem, jelasnya.
Wakil Kepala Bulog menambahkan, ketersediaan beras di Bulog Probolinggo ada sekitar 2200 ton, diperkirakan jumlah tersebut aman hingga bulan Maret 2023 mendatang.
Baca Juga : Harga Beras Merangkak Naik diatas HET, Pemerintah Lakukan Sidak Pasar
"Dari jumlah 2200 ton beras di gudang, sebanyak 700 ton akan dikirim ke Bali, karena Bali saat ini kekurangan stok beras,"tutupnya.
Reporter: Farid Fahlevi
Editor: Vita Ningrum