Pasca pandemi covid selama 2 tahun lalu, pertumbuhan usaha konveksi maupun tekstil market di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Meski ditengah persaingan usaha tekstil dan konveksi, para pelaku usaha tekstil khususnya usaha kain di Surabaya, yakin bisa bangkit di tahun 2023.
Usaha tekstil dan konveksi di Jawa Timur terus mengalami pertumbuhan, pasca pandemi hampir 2 tahun lalu. Setelah masa krisis dengan banyaknya gerai kain memilih tutup karena gulung tikar, kini pelaku usaha kain disurabaya mulai menunjukkan peningkatan.
Saat ini, peluang market bridal cukup tinggi untuk kebutuhan kain di acara pernikahan. Mengingat sudah diperbolehkannya masyarakat menggelar acara pernikahan, turut mendongkrak penjualan kain untuk pesta.
Meningkatnya penjualan market kain ini juga dirasakan oleh salah satunya gerai tekstil, D-Fashion yang berada di jalan Basuki Rahmad Surabaya. Digerai yang menjual beragam jenis kain, untuk anak muda, serta kalangan orang tua seperti kain untuk kemeja kerja, hingga pesta tersebut, mengaku penjualan kain cukup bagus.
Baca Juga : Cantiknya Cake Natal Berbentuk Topi Rajut Hingga Rumah Bersalju
“penjualan kain kini mulai menunjukkan tren positif dan juga meningkat signifikan. Sebab acara pernikahan sudha boleh digelar dengan mendatangkan tamu atau digelar di gedung . Sehingga usaha bridal juga mengupdate baju pengantin mereka, dengan membuat desain yang baru dan juga memilih warna kain yang lagi tren saat ini seperti warna sage”, ungkap Prakash Chandiram, GM gerai kain.
Sementara, Vivian Kayla, konsumen sekaligus influencer, mengatakan untuk tren kain tahun ini, yang banyak diminati, seperti jenis daches dan tile, serta warna - warna pastel warna baby pink, baby blue, violet, dan mins.
“jenis kain yang lagi naik daun banyak sekali namun masih pada jenis tile dan daches serta warna yang tidak mencolok seperti warna pastel”. ungkap dara cantik ini.
Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Sembako di Gresik Naik
Di gerai ini, kain bridal atau gaun pernikahan jenis tile dan brokat dijual mulai harga Rp. 30 ribu, dan untuk kualitas premium harga bisa mencapai jutaan rupiah permeter.
Reporter : Bagus Setiawan