SURABAYA - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) melalui UPT Pengembangan Teknologi dan Kejuruan Kompetensi (PTKK) menggelar pelatihan peningkatan kompetensi dan sertifikasi bagi guru SMK di Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung pada 18–24 Juni 2025 dan menyasar 60 guru produktif dari berbagai daerah di Jatim.
Pelatihan difokuskan pada empat bidang keahlian, yaitu Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Tata Boga. Masing-masing kelas diikuti oleh 15 peserta.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan respons atas tingginya kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) terhadap lulusan SMK yang kompeten.
“Kalau murid punya kompetensi mumpuni harus diawali dari guru yang berkompeten yang terstandarisasi, terutama KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Sehingga mereka punya modal adaptasi berbagai peralatan dan kompetensi yang disesuaikan dengan DUDI,” terangnya, Selasa (24/6).
Baca Juga : Pj. Wali Kota Batu Jenguk Aliena Anggraeni, Anak Penjual Telur Asin yang Alami Kelainan Jantung
Aries juga mengungkapkan bahwa dari hasil dialog dengan peserta pelatihan, ditemukan bahwa masih banyak guru yang belum familiar dengan peralatan terkini di masing-masing kompetensi keahlian. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sarana penting bagi guru untuk meng-upgrade pengetahuan langsung dari praktisi pendidikan, pelaku industri, hingga profesional expert.
“Harapannya, hasil dari pelatihan ini tidak hanya berupa sertifikasi. Tapi juga linieritas kompetensi yang dimiliki guru untuk disampaikan ke murid-muridnya. Karena ilmu yang diajarkan guru masih perlu pengembangan, adaptasi, dan transformasi agar pendidikan yang diberikan menghasilkan output yang optimal,” tegas Aries.
Instruktur Teknik Pendingin dan Tata Udara, Basuki Rokhman, menjelaskan bahwa materi pelatihan untuk guru disusun berbeda dari materi untuk siswa. Materi pelatihan lebih menekankan pada pemecahan masalah teknis atau troubleshooting yang bervariasi di tiap kasus.
Baca Juga : Peringati Hari Veteran, Wali Kota Aries Ajak Generasi Muda Lanjutkan Perjuangan Veteran
“Misalnya, untuk AC dalam keadaan siap diisi, tiba-tiba setelah diisi dari nol psi ke 7 psi, tapi 7 unit tidak berjalan. Ini dikarenakan kompresor pada outdoor dalam keadaan tidak layak pakai,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa materi semacam inilah yang perlu disampaikan kepada murid agar mereka benar-benar siap masuk ke dunia kerja.
“Kalau materi di SMK soal mengisi freon dan vacuum, tapi untuk setup komponen jarang diajarkan. Padahal ini sangat dibutuhkan murid saat mereka nanti terjun ke dunia industri,” jelasnya.
Baca Juga : Pj Wali Kota Batu Serahkan Satyalancana Karya Satya ke ASN
Salah satu peserta pelatihan dari SMKN Poncol, Magetan, Ika Maryana, guru Tata Boga, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari pelatihan ini.
“Alhamdulillah, ini pengalaman yang luar biasa saya dapatkan. Karena kita diajarkan bagaimana membuat pastry dan bakery yang inovatif dan kreatif dari instruktur profesional. Momen ini juga membuat saya bisa bertukar ilmu dengan sesama guru produktif,” katanya.
Selain memperluas wawasan guru, pelatihan ini juga bertujuan memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dengan dunia industri agar lulusan SMK semakin siap menghadapi tantangan kerja nyata.(*)
Editor : A. Ramadhan