PACITAN - Fenomena menurunnya jumlah siswa di tingkat sekolah dasar di Kabupaten Pacitan, khususnya pada tahun ajaran 2025/2026, menjadi perhatian serius kalangan legislatif. Dua sekolah dasar di Kecamatan Arjosari—SDN 2 Gembong dan SDN 3 Gunungsari—tercatat tidak mendapatkan siswa baru. Bahkan, salah satu di antaranya hanya menyisakan tujuh murid aktif.
Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menilai situasi ini perlu dikaji secara mendalam untuk mencari akar masalah dan solusi yang tepat.
"Ini sudah merupakan keprihatinan, disaat kita berharap sekolah-sekolah tetap bertahan, terus berinovasi dan berkreativitas, justru animo wali murid untuk menyekolahkan anaknya menurun," ungkap Rudi kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Lebihlanjut Rudi, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari sisi demografi wilayah, kualitas layanan pendidikan, maupun faktor sosial lainnya.
Baca Juga : Sekolah Dasar di Pelosok Pacitan Sepi Pendaftar, Tinggal Hitungan Murid
"Ini menjadi catatan kami. Yang pertama, kami ingin tahu penyebabnya. Apakah karena faktor jumlah penduduk, akses yang sulit, atau kualitas sekolah yang dianggap kurang? Semua harus ditelusuri," tegasnya.
Ia juga menekankan perlunya tindak lanjut konkret. Jika tren kekurangan siswa terus berlanjut setiap tahun, bahkan hingga tidak ada murid sama sekali, maka opsi regrouping atau penggabungan sekolah harus menjadi pertimbangan serius.
"Kalau memang kondisinya seperti itu, regrouping harus dibicarakan secara jelas. Jangan dibiarkan menggantung tanpa kejelasan, karena ini menyangkut hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak," tandasnya.
Baca Juga : Fenomena Krisis Siswa Baru, Komisi II DPRD Pacitan Desak Tindakan Dinas Pendidikan
DPRD berharap langkah cepat dari pemangku kebijakan pendidikan dapat segera diambil, agar keberlangsungan pendidikan dasar di wilayah Pacitan, khususnya di daerah terpencil seperti Arjosari, tetap terjaga. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan